Suara.com - Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan mengamankan tiga ekor monyet yang diduga dieksploitasi oleh Youtuber Rian M dalam kontennya yang dinamai Abang Satwa.
Kontennya tersebut menjadi perhatian dan menimbulkan amarah bahkan dari dunia internasional.
JAAN dan Sudin KPKP Jaksel mendatangi kediaman Rian di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (31/1/2021). Kedatangan mereka bermaksud untuk meneruskan banyaknya laporan mengenai kanal YouTube Abang Satwa yang disebut telah melakukan penyiksaan hewan.
"Salah satu yang paling ekstrim adalah mengeksploitasi monyet dengan menyalakan petasan di dekat mereka dan melakukan tindakan kejam lainnya yang dia rekam serta dibagikan di YouTube," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jaksel, Hasudungan A. Sidabalok dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, Senin (1/2/2021).
Bukan hanya menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia, pengguna media sosial dari internasional juga mengetahui tindakan yang dilakukan Rian terhadap monyet yang dipeliharanya.
Hasudungan menyebut kalau sebelumnya JAAN sudah melaporkan kepada pihak berwajib terkait dugaan penyiksaan terhadap hewan. Akan tetapi laporan tersebut tidak ditindaklanjuti.
Karena itu, JAAN dan Sudin KPKP Jaksel serta pihak berwajib lainnya mendatangi kediaman Rian untuk mengevakuasi tiga ekor monyet bernama Boris, Boim dan Mona. Tiga ekor monyet berekor panjang tersebut kekinian berada dalam pengawasan di pusat rehabilitasi JAAN.
Hasudungan juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak sembarang dalam memutuskan memelihara hewan liar. Apabila tidak sanggup maka tidak perlu untuk memelihara. Pasalnya, memelihara hewan itu bukan hanya sekedar memberikan makannya saja. Tetapi juga harus memperhatikan kenyamanan dan kesehatan dari hewan tersebut.
"Yang pertama itu kalau kita tidak mampu untuk memelihara hewan satwa seperti ini dengan baik sebaiknya jangan dipelihara karena memang habitat mereka tidak memungkinkan dilingkungan di kota besar seperti di Jakarta," jelasnya.
Baca Juga: Wanita Temukan Karung Berisi Kucing Dikuliti, Warga: Dijual dan Dimakan
"Apalagi mungkin kita tidak hanya memberi makan sebenarnya tapi kita juga memperhatikan kenyamanan bagi mereka untuk hidup, kemudian juga kita harus memperhatikan konteks penyakit seperti rabies atau penyakit menular lainnya."
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta