Suara.com - Tidak hanya di Indonesia, di Thailand ternyata masih banyak orang yang percaya bahwa nama baru bisa menjadi solusi keluar dari nasib buruk. Beberapa orang bahkan mengubah nama mereka sampai berkali-kali.
Sarocha yang berusia dua puluh tahun merasa berada di titik terendah dalam hidupnya setelah mengalami serangkaian peristiwa "sial" terutama dalam kehidupan asmaranya.
Berharap bisa keluar dari siklus sakit hatinya dan akhirnya menemukan pria yang tepat, dia memutuskan mengganti nama yang lebih "menguntungkan" dapat mengubah peruntungannya.
"Setelah orang tua saya berpisah, saya mengalami serangkaian hubungan yang buruk. Saya pergi menemui peramal dan menemukan bahwa nama saya adalah masalahnya," kata Sarocha kepada DW.
Mengubah nama dengan harapan dapat meningkatkan prospek masa depan mungkin terdengar ekstrem, tapi ini adalah praktik umum di Thailand.
Beberapa orang Thailand bahkan memilih untuk mengubah nama depan dan belakang mereka secara bersamaan.
Ada banyak alasan yang memaksa orang Thailand mengganti nama mereka, mulai dari masalah kesehatan kronis, hingga ke masalah keuangan atau karier yang mandek.
Orang Thailand dapat memutuskan untuk mengubah nama mereka saat masa kanak-kanak atau di kemudian hari sebagai orang dewasa.
Kebanyakan dari mereka biasanya berkonsultasi dengan peramal atau biksu setempat untuk mendapatkan nama yang menguntungkan dan dibuat khusus bagi mereka.
Baca Juga: Dua Nelayan Thailand Temukan Mutiara Oranye Langka, Ditawar Rp 4,6 Miliar
Pakai metode astrologi tradisional Ketika Somchart pertama kali tertarik pada astrologi, dia buru-buru mengganti namanya dan nama keluarganya dengan harapan dapat melejitkan keberuntungan mereka.
Setelah membaca teori dan adat istiadat, pria berusia 63 tahun itu menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan ketika memberikan nama bagi istri dan anak-anaknya.
"Mengganti nama dua atau tiga kali sama sekali tidak aneh. Saya punya beberapa teman yang telah mengganti nama mereka lima atau bahkan enam kali," kata Somchart kepada DW.
Di tempat lain, perubahan nama yang konstan mungkin saja membingungkan, tetapi orang Thailand biasanya dipanggil dengan nama panggilan yang diberikan saat mereka lahir.
Nama panggilan inilah yang tetap konstan dan biasanya sama sekali tidak berasal dari bagian nama depan. Sedangkan nama resmi hanya digunakan dalam situasi formal atau dokumen resmi.
Somchart, seperti banyak rekannya, mengikuti kitab suci kuno Tamra Taksa, pedoman penamaan yang menggambarkan huruf mana yang dianggap baik atau buruk berdasarkan hari lahir dalam seminggu.
Berita Terkait
-
Mengejutkan! 8 Atlet di SEA Games 2025 Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan
-
Jadwal dan Link Streaming Semifinal SEA Games 2025: Timnas Voli Putri Indonesia Tantang Thailand
-
Update Klasemen Medali SEA Games 2025: Indonesia Disalip Vietnam, Thailand Digdaya
-
Dua Emas dari Kolam Renang! Donovan Yusuf dan Masniari Wolf Angkat Perolehan Medali Indonesia
-
Jelang Potensi Lawan Timnas Indonesia, Thailand Diguyur Bonus Selangit
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera