Suara.com - Kementerian Kesehatan melaporkan kasus baru virus Ebola dengan seorang perempuan meninggal dunia di Republik Demokratik Kongo timur.
Perempuan itu ditemukan dengan gejala virus di Kota Biena pada 1 Februari dan meninggal di rumah sakit di Butembo pada 3 Februari.
Ia menikah dengan seorang lelaki yang tertular virus pada wabah sebelumnya.
Hingga saat ini, belum jelas apakah kasus tersebut menandai dimulainya wabah baru atau apakah itu merupakan gejolak yang dapat dikendalikan dari wabah di wilayah yang menewaskan lebih dari 2.200 orang antara tahun 2018 dan 2020.
"Tim respons provinsi sudah bekerja keras. Itu didukung oleh tim respons nasional yang akan mengunjungi Butembo dalam waktu dekat," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Mirror, Senin (8/2/2021).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 70 orang yang melakukan kontak dengan perempuan tersebut telah dilacak dan tempat-tempat yang ia kunjungi juga sedang didisinfeksi.
Sementara itu, sampel telah dikirim ke Kinshasa untuk mengonfirmasi tautan ke wabah sebelumnya.
"Bukan hal yang aneh jika kasus sporadis terjadi setelah wabah besar," ucap pihak WHO dalam sebuah pernyataan.
Hutan ekuator Kongo telah menjadi tempat berkembang biaknya virus Ebola yang dapat menyebabkan muntah dan diare parah serta menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.
Baca Juga: Malaysia, Singapura, dan Indonesia Laporkan Kenaikan Kasus Baru Covid-19
Negara ini telah mengalami 11 wabah sejak virus pertama kali ditemukan di dekat Sungai Ebola pada 1976, lebih dari dua kali lipat negara lain.
Munculnya lebih banyak kasus dapat mempersulit upaya pemberantasan virus Corona (Covid-19) yang telah menginfeksi 23.600 orang dan menewaskan 681 orang di Kongo.
Kampanye vaksinasi virus Corona diharapkan akan dimulai pada paruh pertama tahun ini.
Walau begitu, vaksin Ebola dan sistem kesehatan yang ditanggapi dengan baik menunjukkan negara itu berada pada posisi yang lebih baik dari sebelumnya untuk menangani wabah, bahkan di lingkungan perkotaan.
Ebola sendiri memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada Covid-19. Tidak seperti virus Corona, Ebola tidak ditularkan oleh pembawa asimtomatik.
Berita Terkait
-
Pekerja Migran Dominasi Kasus Baru Covid-19 di Thailand
-
Kenaikan Kasus Covid-19 Penularan Lokal Juga Terjadi di Thailand
-
Pasien Tanpa Gejala Dominasi Kasus Baru COVID-19 di China
-
Tambah 3.285 Kasus, Akhir Pekan Ini 246.303 Warga Jakarta Positif Covid-19
-
Pencatatan Data Bermasalah, Meksiko Laporkan 20 Ribu Kasus Baru COVID-19
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
Terkini
-
Proyek Mal Mewah di Kelapa Gading Digerebek, 14 WNA China Kepergok Jadi Kuli Bangunan
-
Bobby Nasution Terseret Dugaan Korupsi Jalan, KPK Berani Penuhi Perintah Pengadilan?
-
Fandom Travel Jadi Sorotan di TOURISE 2025: Konten Hiburan yang Mendorong Kunjungan Wisata
-
Erika Carlina Kembali Bertemu DJ Panda di Polda, Pintu Damai Mulai Terbuka?
-
Denny Indrayana Turun Gunung Bela Roy Suryo Cs, Sebut Kasus Ijazah Jokowi Upaya Pembungkaman Kritis
-
Sosok Raja Yordania Abdullah II: Keturunan Nabi, Pilot Andal, dan Sahabat Karib Presiden Prabowo
-
Pemerintah Genjot Kualitas Calon Pekerja Migran: Bahasa hingga Sertifikasi Jadi Fokus Utama!
-
Raja Yordania Tiba, Catat! Ini 8 Ruas Jalan Utama Jakarta yang Kena Rekayasa Lalin
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
MK Dinilai Gagal Paham Konstitusi? Larangan Jabatan Sipil Seharusnya untuk TNI, Bukan Polri