Suara.com - Lebih dari seratus kepala keluarga di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi karena adanya pergerakan tanah di wilayah mereka.
Akibat pergerakan tanah, satu kampung terisolir karena jalan utama penghubung antar kampung amblas sedalam dua meter sehingga tidak dapat dilalui.
Sektretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan hingga saat ini, petugas masih melakukan pendataan terkait dampak pergerakan tanah yang terjadi di sebagian besar Desa Rawabelut, data sementara 16 rumah terdampak dan 102 orang mengungsi ke sejumlah tempat.
"Kami juga mendapat laporan akibat pergerakan tanah jalan utama penghubung antar kampung amblas sedalam 2 meter, sehingga 105 orang warga di Kampung Cipari terisolir. Pergerakan tanah terus meluas dan mengancam beberapa perkampungan lainnya di desa yang sama," katanya.
Saat ini, puluhan petugas gabungan dan Relawan Tangguh Bencana disiagakan di lokasi, untuk memantau situasi dan segera mengevakuasi warga jika pergerakan tanah terus meluas dan mengancam perkampungan.
Bahkan petugas akan mendirikan tenda pengungsian bagi warga yang saat ini menumpang di rumah saudara dan tetangga karena rumah mereka rusak akibat pergerakan tanah, terutama di bagian lantai dan dinding bangunan, sehingga rawan ambruk mengancam keselamatan pemilik.
Pantauan di lokasi, pergerakan tanah di Desa Rawabelut, bukan pertama kali terjadi beberapa tahun yang lalu tepatnya 2016 dan 2014, sempat terjadi, namun kedalamannya tidak separah tahun ini, dimana pergerakan dan kedalaman beragam mulai dari 1 meter hingga 2 meter, sehingga merusak rumah warga dan jalan utama antar kampung.
Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat, mengatakan pergerakan tanah mulai terjadi sejak satu hari sebelumnya setelah hujan deras mengguyur lebih dari empat jam, sehingga pergerakan tanah terjadi hampir bersamaan di sejumlah perkampungan dengan kedalaman beragam.
"Kami langsung mengimbau warga untuk mengungsi karena takut pergerakan tanah meluas dan dapat merusak rumah warga seperti tahun sebelumnya, dimana beberapa rumah warga roboh karena pergerakan tanah. Namun, melihat luas dan kedalaman, pergerakan tanah tahun ini, cukup parah dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sarip.
Baca Juga: Kabar Duka: Terpapar Covid-19, Nakes RSUD Sayang Cianjur Wafat
Ia menambahkan hingga saat ini, pihaknya bersama petugas gabungan masih melakukan pendataan berapa banyak rumah yang terdampak mulai dari roboh, rusak berat dan rusak ringan. Dari beberapa laporan yang masuk belasan rumah rusak berat dan beberapa diantaranya roboh. [Antara]
Berita Terkait
-
Menegangkan Hingga Akhir! Gol Telat Bawa SMAN 1 Cianjur Menuju 8 Besar
-
Suara Para Juara Bergema: SMAN 1 Cianjur Menang Tipis di Laga Futsal Grand Final ANC 2025!
-
Banjir Tangis di Lapangan, SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025
-
Satu Gol, Sejuta Harapan: SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025!
-
Bakar Mental Juara! Momen Magis Huddle SMAN 1 Cianjur Sebelum Laga Dimulai
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah