Suara.com - Kejaksaan Negeri Kota Bogor menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan atau SKPP terhadap Ustadz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata. SKKP diterbitkan lantaran Maaher selaku tersangka kasus ujaran kebencian terhadap ulama Nahdlatul Ulama (NU) Habib Luthfi bin Yahya telah meninggal dunia.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI Leonardo Eben Ezer Simanjuntak menyebutkan SKPP itu diterbitkan dengan Nomor: TAP-11/M.2.12/Eku.2/02/2021 tertanggal 09 Februari 2021.
"Menetapkan menghentikan penuntutan perkara dugaan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik atas nama tersangka/terdakwa Soni Eranata," kata Eben kepada wartawan, Selasa (9/2/2021) malam.
Eben mengungkapkan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Kota Bogor telah menerima tersangka Maaher dan barang bukti atau tahap dua dari penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Kamis (4/2). Selanjutnya, Maaher dititipkan di Rutan Salemba cabang Bareskrim Polri selama 20 hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Pada saat dilakukan penerimaan dan penelitian (tahap dua) tersangka secara virtual, tersangka/terdakwa Soni Eranata menyatakan dirinya dalam keadaan sehat," beber Eben.
Meninggal di Rutan
Ustadz Maaher sebelumnya dinyatakan meninggal dunia di Rutan Salemba cabang Bareskrim Polri pada Senin (8/2) malam. Dia meninggal dunia karena sakit.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa Maaher menderita penyakit sensitif. Sehingga, pihaknya tidak mengungkapkan nama penyakit yang diderita oleh almarhum lantaran khawatir akan mencoreng nama baik keluarganya.
"Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif ya. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum. Jadi kita tidak bisa menyampaikan secara jelas dan gamblang sakitnya apa. Karena penyakitnya sensitif," kata Argo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/2).
Baca Juga: Ustadz Maaher di Mata Yusuf Mansur: Dermawan dan Murah Hati
Sementara, kuasa hukum Maaher, Novel Bamukmin menyebut Maaher menderita penyakit radang usus akut. Selain itu, Maaher juga disebut Novel menderita penyakit kulit.
Hanya saja, Novel tak menyebut secara spesifik penyakit kulit yang diderita Maaher. Dia berujar penyakit kulit tersebut diderita Maaher akibat penanganan medis yang buruk.
"Sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca dan penanganan medis yang buruk. Bahkan ketika kami ajukan penangguhan ditolak terus dengan begitu saya selaku kuasa hukum menyesalkan kejadian itu," ungkap Novel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!
-
BGN Didesak Investigasi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas, Benarkah Meninggal karena MBG?
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Ketua BGN Hormati Penolakan MBG di SDIT Al Izzah: Bantuan Fokus pada yang Membutuhkan
-
DPR Usul Diksi Gratis Pada MBG Dihapus, BGN: Pemilik Patennya Presiden
-
Tegaskan PPP Tak Terbelah, Mahkamah Partai: Cuma Ada Satu Ketum Sah, Agus Suparmanto!