Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti kabar Komnas HAM yang akan ikut mengusut penyebab Ustadz Maaher meninggal di penjara.
Tidak banyak berbicara soal Ustadz Maaher meninggal dunia, Rocky Gerung saat berbincang bersama Hersubeno Arief lebih terfokus pada kinerja Komnas HAM.
Pasalnya, kata mereka, tidak sedikit orang kini sudah mulai meragukan Komnas HAM karena terlihat ketakutan dan seolah tunduk terhadap penguasa.
Komentar Rocky Gerung terhadap Komnas HAM tersebut diutarakan dalam video berjudul "Komnas HAM Ketakutan. Diancam dan Ditekan!" yang tayang lewat saluran YouTube miliknya, Rabu (10/2/2021).
Hersubeno Arief mengawali obrolan dengan menampilkan tangkapan layar cuitan warganet Twitter yang meragukan kerja Komnas HAM.
"Komnas HAM akan turun untuk menyelidiki kasus kematian Ustadz Maaher yang ada di penjara Mabes Polri. Tapi poinnya bukan itu, poinnya adalah respons publik yang tidak lagi percaya pada komnas HAM," kata Hersubeno Arief seperti dikutip Suara.com.
"Saya kira ini bahaya karena kita berkali-kali menyinggung soal public distrac terhadap pemerintah. Nah kalau lembaga-lembaga non pemerintahan yang harusnya memulihkan kepercayaan itu (malah tidak bisa dipercaya) jadi agak serius," imbuhnya.
Rocky Gerung mengeluarkan analisanya terkait kemungkinan Komnas HAM tidak bekerja sebagaimana mestinya sampai diragukan oleh publik.
Poin pertama kata dia yakni Komnas HAM mendapat tekanan tinggi dari penguasa yang melampaui daya tahan subjektif orang-orang di dalamnya.
Baca Juga: Soal Rumor ASU Anies - Susi, Susi Pudjiastuti: Saya yang Nomor Satu Dong!
"Komnas HAM bertindak hati-hati dan terlihat ketakutan karena dua hal. Pertama, Komnas HAM ini indiviudnya ditekan habis-habisan ditekan penguasaan. Kita baca itu sebagai tekanan dari penguasa terhadap individu. Mungkin tekanan fisik, atau segala macam," terang Rocky Gerung.
Sementara itu, poin kedua menurut Rocky Gerung ialah Komnas HAM memang merupakan proksi dari kekuasaan.
Bukan tanpa sebab, Rocky Gerung berkata demikian didasari karena penentuan Komnas HAM menurutnya adalah hasil tukar tambah politik.
Oleh sebab itu, Rocky Gerung kembali bertanya soal komitmen Komnas HAM.
"Dia (Komnas HAM) ketakutan sebagai individu karena ditekan, atau betul-betul pelayanan palsu terhadap HAM," ucap keras Rocky Gerung.
"Karena orang menganggap dari dulu Komnas HAM tukar tambah politik. Kekuasaan ingin memperlihatkan bahwa ada pengakraban pada HAM makanya Komnas HAM didirikan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting