Suara.com - Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan sejauh ini tidak ada warga dari Kabupaten Intan Jaya yang dilaporkan mengungsi ke Timika akibat meningkatnya eskalasi keamanan di wilayah setempat akhir-akhir ini.
"Saya belum dengar laporan kalau ada eksodus pengungsi dari Intan Jaya ke Timika," kata John Rettob di Timika, Papua, Kamis (18/2/2021).
Pemkab Mimika prihatin dengan situasi dan kondisi di Intan Jaya dimana hingga saat ini masih terjadi kontak tembak antara aparat TNI dan Polri dengan kelompok kriminal kersenjata yang sudah banyak menewaskan korban, baik dari kalangan aparat, KKB maupun warga sipil.
Rettob mengakui saat ini sejumlah gereja di Kota Timika tengah menggalang sumbangan bahan kebutuhan pokok untuk membantu para pengungsi di Intan Jaya yang kini mengungsi ke pastoran dan gereja Katolik Paroki Bilogai.
"Pengumpulan sumbangan dan bantuan itu melalui gereja-gereja, mereka sudah meminta izin kepada Pemda Mimika untuk mengumpulkan sumbangan dari warga. Kami mendengar sejumlah kerukunan, paguyuban dan organisasi kemasyarakatan di Mimika ikut memberikan bantuan. Semoga hal itu bisa meringankan beban para pengungsi di Intan Jaya," ujarnya.
Rettob berharap situasi keamanan di wilayah Papua pada umumnya, termasuk di Mimika semakin kondusif, tanpa kekerasan.
Apalagi di saat ini umat kristiani setempat tengah memasuki masa prapaskah atau masa puasa menyambut Hari Raya Paskah.
"Kepada seluruh umat kristiani yang tengah menjalankan masa puasa, mari kita isi masa prapaskah ini dengan melakukan puasa, dan memperbanyak doa agar kita bisa terhindar dari segala macam tindak kekerasan, bencana dan situasi yang tidak menguntungkan. Hendaknya setiap insan menjadi juru damai dan penyejuk bagi sesama," tutur Rettob.
Pengungsi di gereja
Baca Juga: TNI Klaim Tembak Mati 3 Anggota KKB Papua Saat Hendak Rampas Senjata
Administratur Keuskupan Timika Pastor Marthen Kuauyo mengatakan saat ini lebih dari 600 jiwa pengungsi memadati rumah pastoran dan gereja Katolik Paroki Bilogai pascaterbunuhnya seorang penjaga kios di Sugapa beberapa waktu lalu.
Berdasarkan laporan Pastor Yustinus Rahangiar selaku Pastor Paroki Bilogai, Intan Jaya, para pengungsi itu berasal dari Desa Bilogai, Desa Kumlagupa, dan beberapa warga dari Desa Puyagiya.
"Total warga yang mengungsi mencapai 655. 200 orang dewasa laki-laki, dan sisanya perempuan serta anak-anak," ujar Pastor Yustinus dalam laporannya ke Keuskupan Timika baru-baru ini.
Meski warganya menghadapi situasi yang mencekam, Pemkab Intan Jaya dilaporkan hingga kini belum aktif.
"Masalahnya pemerintahan daerah tak berfungsi. Mereka tak ada bersama masyarakat. Bupati sudah sering memberikan instruksi kepada jajaran-nya, namun ketika hilang sebentar, bawahannya juga hilang semua," kata Pastor Yustinus.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengakui dia dan aparat pemerintah daerah kerap tak berada di kantor karena alasan keamanan. Mereka sering kali diancam kelompok bersenjata.
"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah, jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman," ujar Natalis.
Saat ini sejumlah pejabat teras di Pemkab Intan Jaya seperti sekretaris daerah dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah telah mengungsi ke Nabire. Hal serupa juga dilakukan oleh 25 anggota DPRD Intan Jaya, dimana sebagian besar dari mereka kini memilih menetap di Nabire. [Antara]
Berita Terkait
-
Kecelakaan Helikopter di Papua, 4 Jenazah Berhasil Dievakuasi
-
Demo di Kementerian HAM, Massa Tuntut Hentikan Kekerasan di Papua
-
Bayar Pajak Mimika Makin Gampang! BRI Hadirkan Layanan Online, Tidak Perlu Antre
-
Tragis! Baru Keluar Kantor, Pegawai Dukcapil di Intan Jaya Papua Tengah Ditembak OTK
-
Puncak Carstensz Ditutup Sementara Pasca Kematian Pendaki Lilie dan Elsa
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada