Suara.com - Puluhan liang lahat yang dipersiapkan sebagai lokasi pemakaman jenazah COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, dipenuhi genangan air hujan, Kamis siang.
"Liang lahat yang terisi air hujan itu seluruhnya yang sedang kita persiapkan untuk pemakaman jenazah. Jumlahnya sekitar 30 titik di blad 5," kata Kepala Satuan Pelaksana TPU Bambu Apus, Koko, di Jakarta.
Koko mengatakan pada mulanya liang lahat tersebut sengaja dipersiapkan pengelola pemakaman agar mempercepat proses pemakaman pasien COVID-19.
Sebab jumlah jenazah yang dimakamkan dengan prosedur COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir relatif tinggi, mencapai rata-rata 15-30 jenazah per hari.
Sebanyak 40 petugas gali kubur di lokasi, kata Koko, kewalahan menangani jumlah jenazah yang harus dikuburkan secara manual setiap hari.
Sejak sepekan terakhir TPU Bambu Apus memperoleh bantuan alat berat jenis backhoe loader untuk mempercepat proses penggalian liang lahat.
"Tukang gali kuburan kita ada 40 orang, tapi kan mereka juga harus ada istirahat, sehingga dibantu alat berat dari Pemprov DKI," katanya.
Sejak beroperasi, alat berat tersebut telah menghasilkan puluhan liang lahat, hingga menyisakan sekitar 30 liang lahat yang saat ini siap pakai.
"Namun karena kedatangan jenazah yang dikuburkan pun berkurang, sehingga saat terjadi hujan terisi air liang lahatnya. Sebab dibiarkan terbuka. Selain itu, tanahnya juga tergolong lengket sehingga air tidak mudah meresap ke dalam tanah," katanya.
Baca Juga: Petak Makam Jenazah Covid-19 di TPU Bambu Apus Dipersempit
Penanggulangan
Koko mengatakan TPU Bambu Apus semula merupakan lahan perkebunan dengan kontur lahan yang miring.
Lahan seluas seluas 3.000 meter persegi itu dibuka pada Kamis (21/1) sebagai fasilitas pemakaman darurat bagi pasien COVID-19. "Sebab di TPU Pondok Ranggon sudah full, jadi alternatifnya ke TPU Bambu Apus," katanya.
Dari total lima blad pemakaman yang tersedia, kata dia, empat di antaranya sudah dinyatakan penuh, yakni blad 1, 2, 3 dan 4.
"Yang blad 5 ini baru saja kita buka untuk menampung sekitar 100 jenazah. Tapi posisinya ada di lahan yang miring, jadi kalau hujan otomatis airnya mampir," katanya.
Koko memastikan kondisi liang lahat yang terisi air hujan tidak menghambat proses pemakaman jenazah. "Sebab kita punya dua alat pompa untuk menyedot genangan air di liang lahat sebelum jenazah kita makamkan," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Bukan buat Kaum Mendang-mending, Viral Harga Liang Lahat Pemakaman Al Azhar Memorial Garden Tembus Rp3 M
-
Omzet Berlipat Jelang Ramadhan, Pedagang Kembang TPU Bambu Apus: Jauh Lebih Besar Pas Covid
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Viral! Debat Politik Panas di Tengah Kuburan Menghadap Liang Lahat
-
BCL Sudah Pesan Liang Lahad di Samping Makam Ashraf Seharga Ratusan Juta, Kini Akan Menikah dengan Tiko Aryawardhana?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?