Suara.com - Seorang gadis di Brasil menuliskan sebuah postingan yang mengungkapkan jika ia memprediksikan akan dibunuh setelah terlilit hutang Rp 7,7 juta.
Menyadur The Sun, Minggu (21/2/2021) Cristiane Carvalho Guimaraes menuliskan sebuah postingan di Facebook yang mengungkapkan jika dia akan dibunuh setelah berhutang 3.000 real Brasil (Rp 7,7 juta) dengan pengedar narkoba setempat.
"Saya mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang. Saya akan segera mati." tulis remaja 17 tahun tersebut di akun Facebook.
Pembunuhan itu terjadi di Itapiranga di negara bagian Amazonas, Brasil pada 13 Februari.
Di postingan lain, Cristiane juga menulis bahwa: "Mereka akan mengirimkan lokasi agar jasad saya dapat ditemukan."
Sebuah posting yang dikirim keesokan harinya dari akun Cristiane mengungkapkan lokasi pasti dimana mayatnya disembunyikan.
Dalam postingan tersebut, terdapat tandatangani dengan nama 'CV' di bagian akhir, mengacu pada geng kriminal 'Comando Vermelho'.
Polisi sudah mengetahui hilangnya gadis itu sejak 12 Februari. Namun, saat petugas menemukannya keesokan harinya di lokasi yang diungkapkan, dia sudah terbunuh.
Penyebab kematiannya belum diungkapkan, dan tidak diketahui apakah dia ditembak, seperti yang dia prediksi dalam postingan Facebook-nya.
Baca Juga: Portugal Laporkan Varian Baru Virus Corona, Impor dari Brasil?
Petugas investigasi percaya bahwa Comando Vermelho kemungkinan tidak ada hubungannya dengan kematian remaja itu. Namanya hanya dijadikan tumbal agar menyesatkan penyelidik.
Petugas juga percaya bahwa postingan sebelumnya yang dibuat oleh Cristiane ternyata juga ditulis oleh pembunuh.
Para penyelidik juga mencurigai bahwa dua pembunuhan yang dilakukan di dekatnya pada 17 Februari kemungkinan terkait dengan kasus yang sama.
Para korban telah diidentifikasi sebagai Lorival Fonseca Moraes dan Antonio Monteiro dos Santos, yang merupakan saudara laki-laki dan ipar dari salah satu tersangka yang disebut Cristiane.
Mereka ditemukan di daerah pedesaan dengan tanda-tanda bahwa mereka telah dieksekusi, menurut laporan media lokal.
Penyidik menduga kasus tersebut sebenarnya adalah femisida dan motifnya tidak ada hubungannya dengan hutang narkoba. Penyelidikan hingga kini masih berlanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India