Suara.com - Salah satu pendiri dan eks Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua membuat gejolak internal partai berlambang mercy semakin memanas.
Max menyebut saat ini ada sejumlah kader Partai Demokrat mendorong adanya kongres luar biasa atau KLB.
"Persoalan KLB itu kan digulirkan bukan dari saya, dari bawah, dari kader yang merasa ada sesuatu dan mengakibatkan harus terjadi perubahan, begitu. Ini jadi tidak ujuk-ujuk," kata Max kepada Suara.com, Selasa (23/2/2021).
Menurut Max, keinginan para kader yang ingin membuat perubahan di Demokrat lewat KLB sudah terakumulasi.
Ia mengklaim, digelarnya KLB untuk mengembalikan partai ke marwahnya seperti semula.
"Sehingga lahirlah keinginan membuat perubahan, sesuai apa yang diinginkan para pendiri sejak awal, bahwa partai ini partai milik rakyat, partai modern, partai nasional religius, partai yang juga yang memiliki etika menghormati semua pihak baik yang berjasa mendirikan partai ini. Itu saja," tuturnya.
Lebih lanjut Max mengatakan, KLB tidak akan terwujud jika hanya dijalankan oleh satu orang, misalnya ia sebagai pendiri partai.
Menurutnya, ada aturan dalam AD/ART partai yang mengharuskan kader-kader sama-sama bergerak.
"Didorong dari bawah berarti akan dijalankan dari bawah berjalan sesuai sama-sama. Ya enggak bisa satu orang gitu," kata dia.
Baca Juga: Museum SBY - Ani Menuai Polemik, Tagar Rp 9 Miliar Ambyar Menggema
Berita Terkait
-
Museum SBY - Ani Menuai Polemik, Tagar Rp 9 Miliar Ambyar Menggema
-
Istri AHY Digoyang Isu Pelakor, Politisi Demokrat: Kudeta Gagal, Ganti Ini!
-
Pengelola Museum SBY-ANI Setuju Dana Hibah Rp 9 Miliar Dibatalkan
-
DR Ngaku Kader Partai Demokrat saat Terciduk Pakai Sabu, Ternyata...
-
Eks Sekretaris DPC Partai Demokrat Pesta Sabu Baru Satu Bulan Dipecat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya