Suara.com - Rencana Gubernur Jakarta Anies Baswedan membuat 1,8 juta sumur resapan atau drainase vertikal demi mengatasi banjir diragukan pihak legislatif. Sebab, sampai saat ini realisasinya masih jauh dari target.
Ketua Komisi D DPRD Jakarta Ida Mahmudah mengatakan target pembuatan sumur resapan itu tak realistis. Apalagi sampai saat ini baru sekitar 15 ribu sumur resapan yang dibuat.
Sementara itu, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI, 1,8 juta sumur resapan itu harus selesai dibangun di akhir periode Anies menjabat, atau pada 2022 mendatang.
"Sumur resapan ini programnya pak gubernur di RPJMD, sebenarnya ada 1,8 juta kan rencananya. Nah, dari target itu sampai hari ini paling cuma sampai 15 ribuan," ujar Ida saat dikonfirmasi, Rabu (24/2/2021).
Selain itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sendiri di tahun 2020 ini baru membuat 2.974 sumur resapan. Ida mengaku tak mengetahui alasan lambannya progres program itu.
"Saya enggak tahu kenapa pak gubernur membuat rencana itu di dalam RPJMD tapi ko tidak berjalan," tuturnya.
Melihat lambannya pembuatan drainase vertikal itu, Ida mengaku heran mengapa Anies merencanakan begitu banyak titiknya di RPJMD.
Saya tidak tahu pak Anies kenapa bikin RPJMD seperti itu," pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan pembuatan sumur resapan ini terkendala jumlah vendor. Karena baru sedikit pihak yang mau menggarapnya, maka pengerjaannya juga jadi lambat.
Baca Juga: Keputusan Sepihak, DPRD DKI Syok Anies Mendadak Copot Kadis SDA Juaini
"Kemarin kenapa lambat? Karena vendornya cuma dua, nah sekarang lagi diproses, vendornya itu ada 100," jelasnya.
Karena itu, dengan ditambahnya jumlah vendor pekerjanya, maka pembuatan sumur resapan bakal dikebut. Diharapkan sampai akhir periode Anies menjabat, target sudah tercapai.
"Kami harapkan banyaknya vendor jadi yang kerja juga banyak, sehingga program bisa cepat kami jalankan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Berpotensi Menang Besar Pilpres 2024, Bagaimana Dengan Anies?
-
Anies Ganti Kadis SDA Usai Banjir, FaldoI: Minta Maaf No Resuffle Yes
-
Keputusan Sepihak, DPRD DKI Syok Anies Mendadak Copot Kadis SDA Juaini
-
Soal Banjir, Dahnil Anzar Ajak Semua Pihak Berlomba-lomba dalam Kebaikan
-
Anies Copot Kadis SDA DKI Meski Klaim Sukses Tangani Banjir, Ada Apa?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN