Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika meningkatkan Palapa Ring, khususnya di Indonesia Tengah dan Timur. Sebab, menurut Jokowi utilisasi Palapa Ring di dua kawasan itu baru mencapai 20 persen.
"Saya mempunyai beberapa catatan utilisasi Palapa ring harus ditingkatkan, ini Jangan hanya 50 persen saja, utilisasi di Indonesia tengah dan timur yang masih sekitar 20 persen ini harus digenjot terus," ujar Jokowi dalam Program Konektivitas Digital 2021 sekaligus peluncuran Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Proyek Palapa Ring diketahui merupakan bagian dari Infrastruktur ‘Tol Langit’ yang menghubungkan 514 kota/kabupaten di Indonesia dengan jaringan serat optik. Palapa Ring hadir sebagai wujud dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk menyediakan internet cepat dan mengurangi kesenjangan digital khususnya di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) yang secara komersial tidak feasible untuk dibangun oleh penyelenggara telekomunikasi.
Karenanya Jokowi meminta kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate untuk memastikan peningkatan penggunaan Palapa Ring hingga tersambung ke rumah-rumah. Sehingga investasi dari Palapa Ring kata Jokowi segera dirasakan masyarakat Indonesia khususnya di masa pandemi saat ini.
"Saya minta pada Kemenkominfo untuk memastikan agar Palapa Ring tidak hanya berhenti sebagai backbone saja, tidak hanya berhenti disitu tetapi harus tersambung sampai ke rumah tangga, agar investasi besar di Palapa Ring segera bisa dimanfaatkan oleh seluruh rakyat kita dan sangat dibutuhkan dalam masa pandemi seperti sekarang ini," ucap dia.
Tak hanya itu, Jokowi menuturkan transformasi digital merupakan solusi tepat dan strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan. Namun juga sangat penting menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital.
"Kita harus memastikan transformasi digital, jangan hanya menguntungkan pihak luar, jangan hanya menambah impor, ini yang selalu saya tekankan. Kedaulatan dan kemandirian kita harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital kita," tutur Jokowi.
Selain itu, ia mengungkapkan transformasi digital harus mendorong TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), pemakaian produk-produk dalam negeri, serta mendorong penguasaan digital mutakhir oleh semua anak bangsa.
"Kita bukan bangsa yang menyukai proteksionisme, bukan karena sejarah membuktikan proteksionisme justru merugikan, tetapi tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices, dari raksasa digital dunia. Transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak," ucap Jokowi.
Baca Juga: PPP Peringatkan SBY, Jangan Bawa-Bawa Jokowi Selesaikan Secara Internal !
Kepala Negara berharap program konektivitas digital 2021 menjadi momentum penting yang bisa menghubungkan bangsa Indonesia dengan teknologi baru, dengan pola pikir baru, dengan main set baru, dengan kesempatan bisnis Global baru, dan dengan masa depan baru menuju Indonesia maju.
"Tetapi konektivitas digital harus tetap berpegang teguh kepada kedaulatan bangsa ditengah globalisasi dan hiperkompetisi sekarang ini," ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut pembangunan konektivitas digital dan talent digital telah diupayakan pemerintah melalui berbagai program. Yakni penyediaan kapasitas satelit Satria, pembangunan menara stasiun pemancar dan penerima (BTS), program Digital talent scholarship dan gerakan nasional literasi digital.
"Saya mengapresiasi semua pihak terutama Kemenkominfo yang telah bekerja keras untuk itu," katanya.
Dalam peluncuran tersebut hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selain itu, hadir pula Presiden Direktur PT HSBC Indonesia Francois d Maricourt.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
-
Pengamat Ungkap "Jokowi Belum Selesai": Masih akan Pengaruhi Peta Politik Nasional
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Prabowo-Jokowi Bertemu di Kertanegara, Analis: Bisa Jadi Bahas Ijazah Gibran atau Dukungan 2 Periode
-
BPJPH: Sistem Halal Indonesia Jadi Role Model Dunia, Terbaik dan Diakui Global
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?
-
Dinkes DKI Akui Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Kebersihan
-
Detik-detik Mencekam di Daan Mogot: Pemotor Oleng, Terjatuh, Lalu Tewas Terlindas Truk Boks