Suara.com - Polemik yang terjadi di dalam tubuh Partai Demokrat belakangan ini menjadi sorotan berbagai kalangan, termasuk Politisi Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean yang dahulu pernah menjadi kader Partai Demokrat tersebut mengaku sedih melihat kini anggota partai saling menelanjangi.
Hal itu disampaikan oleh Ferdinand Hutahaean lewat jejaring Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3 pada Kamis (4/3/2021).
Ferdinand Hutahaean merespons cuitan warganet berisi video perdebatan antara Max Sopacua dan Andi Mallarangeng.
"Aduh...! Pagi-pagi buka temlen nemu ginian," buka cuitan Ferdinand seperti dikutip Suara.com.
"Sedih melihat Partai yang pernah saya bela mati-matian saling menelanjangi seperti ini," sambungnya.
Perlu diketahui, Ferdinand Hutahaean hengkang dari Partai Demokrat. Dia mengajukan surat pengunduran diri ke DPP Partai Demokrat pada Oktober 2020 lalu.
Kicauan Ferdinand Hutahaean soal sedih melihat kondisi Partai Demokrat ditimpali berbagai macam komentar.
Pemilik akun @dh*****23 misalnya, dia bertanya apakah mungkin polemik ini merupakan strategi Partai Demokrat untuk menarik simpati.
Baca Juga: Buntut Isu Kudeta Partai, Marzuki Alie Polisikan 5 Politisi Demokrat
"Bang ini satu strategi partai kali. Seakan kisruh. Dan teraniaya. Sehingga banyak simpatik. Kalau pendapat saya biarkan urusan internal. Kalau mengurus yang kecil saja tidak bisa, komo ngurus rakyat negara. Gitu aja," ujarnya.
Namun, Ferdinand Hutahaean tampaknya tidak setuju apabila itu hanya strategi saja. Pasalnya, dia mengklaim paham kondisi sebenarnya.
"Tidak, bukan, ini bukan strategi, saya paham betul yang terjadi ini memang kisruh yang salah treatment akhirnya jadi besar," kata Ferdinand.
Max Sopacua dan Andi Mallarangeng.
Ferdinand Hutahaean merespons cuitan warganet yang menyematkan cuplikan video perdebatan Max Sopacua dan Andi Mallarangeng.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyebut Max Sopacua bukan lagi kader Demokrat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal