Suara.com - Kementerian Luar Negeri (MFA) Singapura mengajak warganya untuk segera meninggalkan Myanmar. Mereka juga meminta warganya untuk menghindari perjalanan ke Myanmar dalam waktu dekat.
"Mengingat bentrokan yang meningkat pesat dan banyaknya jumlah korban sipil di Myanmar, warga Singapura sangat disarankan untuk menunda semua perjalanan ke Myanmar saat ini," kata MFA seperti yang dilaporkan Strait Times Kamis (04/03).
"Warga Singapura yang saat ini berada di Myanmar juga harus mempertimbangkan untuk pergi sesegera mungkin dengan cara komersial sementara masih memungkinkan untuk melakukannya."
Bagi warga Singapura yang masih bertahan di Myanmar, pemerintah menyarankan untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari perjalanan yang tidak perlu, khususnya ke daerah konflik.
Mereka juga memperingatkan warganya untuk tetap waspada dan memantau berita lokal dengan seksama.
Pemerintah Singapura mendesak warganya yang berada di Myanmar untuk segera melakukan e-register di situs web agar MFA dan Kedutaan Besar Singapura di Yangon bisa memberikan bantuan jika terjadi keadaan darurat.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan ada 38 orang tewas pada hari Rabu dalam konflik paling berdarah sejak kudeta dimulai. Polisi dan tentara melepaskan tembakan di kota besar dan kecil, memicu terjadinya konflik.
Lebih dari 50 orang tewas dalam pemberontakan saat melawan militer yang menguasai pemerintah sejak menahan pemimpinnya Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Pada hari Selasa, menteri luar negeri dari 10 anggota ASEAN, termasuk Myanmar, menyerukan pada semua pihak untuk menahan diri dari menghasut kekerasan lebih lanjut dan mempertimbangkan solusi damai melalui dialog konstruktif.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Tuntut 6 Jurnalis karena Meliput Aksi Demonstrasi
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Hakim MK Soroti Gugatan UU Pers: Digugat Iwakum, Dijawab Mantan Jurnalis di Pemerintahan
-
Profil Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU: Adik Jusuf Kalla, Pionir Bioskop Digital-Mobil Listrik
-
Halim Kalla Adik JK Tersangka Proyek 'Hantu' PLTU Mempawah, Modus Licik Atur Lelang Terbongkar
-
Bukan Pesanan Istana! Menteri Hukum Sebut Islah PPP Murni Inisiatif Internal