Suara.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad dan istrinya dinyatakan positif tertular virus Covid-19 setelah menunjukkan gejala ringan.
Menyadur Al Jazeera, Selasa (9/3/2021) kantor kepresidenan menyatakan Presiden Bashar beserta ibu negara, Asma, dinyatakan positif pada Senin (8/3).
Pihak istana menyatakan mereka dalam kesehatan yang baik dan akan terus bekerja saat diisolasi di rumah selama dua hingga tiga minggu.
Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan mengatakan Presiden dan istri melakukan tes PCR setelah merasakan gejala kecil yang terkait dengan virus corona.
Suriah, yang menandai 10 tahun perang minggu depan, telah mencatat hampir 16.000 kasus Covid-19 dan lebih dari 1.000 kematian akibat virus itu, menurut Universitas Johns Hopkins.
Negara tersebut tidak menerapkan lockdown karena situasi ekonomi negara yang mengerikan, kata seorang anggota komite penasihat virus corona negara itu pekan lalu.
Pemerintah Al-Assad mulai memberikan suntikan vaksin Covid-19 kepada petugas kesehatan garis depan pada 1 Maret.
Suriah secara resmi mencatat total 15.981 kasus dan 1.063 kematian sejak pandemi virus corona menyerang negara tersebut. Namun, jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi karena kemampuan pengujian pemerintah yang terbatas.
Dengan sistem perawatan kesehatan yang kacau, ekonomi yang terpukul, dan kurangnya dokter dan perawat karena tenaga medis melarikan diri dari perang di Suriah, pihak berwenang menghadapi perjuangan berat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bus Tewaskan 40 Tentara Suriah
Pemerintah memberlakukan jam malam nasional ketika pandemi pertama kali melanda tahun lalu, tetapi dilonggarkan mulai Mei dengan restoran, toko, dan sekolah dibuka kembali.
Pemakaian masker diwajibkan di kantor pemerintah dan di angkutan umum yang padat.
Konflik dahsyat di Suriah dimulai pada tahun 2011 ketika pemberontakan massal melawan pemerintahan al-Assad tetapi dengan cepat berubah menjadi perang besar-besaran yang telah menewaskan ratusan ribu orang, membuat jutaan orang mengungsi, dan ditarik oleh kekuatan asing.
Tidak ada masalah kesehatan yang signifikan baru-baru ini yang dilaporkan tentang Presiden Bashar al-Assad.
Pada Agustus, presiden sekaligus dokter mata terlatih berusia 55 tahun tersebut pernah menghentikan pidatonya di Parlemen, mengatakan kepada legislator bahwa dia ingin "duduk sebentar" setelah tekanan darahnya turun.
Pada 2018, Asma al-Assad (45) menjalani perawatan kanker payudara, yang menurut kepresidenan telah terdeteksi sejak dini. Setahun kemudian, dia berkata bahwa dia pulih sepenuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional