Suara.com - Seorang bos klinik bedah kosmetik di Rusia dipenjara setelah hampir membunuh seorang pasien pasca operasi hidung yang justru membuatnya rusak.
Menyadur The Sun, Kamis (11/3/2021) Karolina Sarkisyan menderita pendarahan hebat, pembengkakan di sekujur tubuhnya dan gagal napas setelah operasi di Moskow pada 2018.
Karolina, 25 tahun saat itu, dilarikan ke rumah sakit lain dan menghabiskan sembilan hari dalam keadaan koma ketika para dokter berjuang untuk menyelamatkan hidupnya.
Setelah kejadian tersebut kemudian terungkap bahwa klinik kecantikan milik Dr Gulnara Shah tidak memiliki izin untuk melakukan operasi tersebut.
Pihak berwenang juga menemukan bahwa peralatan medis yang diperlukan tidak tersedia dan staf tidak dapat memantau pasien sepanjang waktu.
Shah, yang ditahan sebagai tahanan rumah menunggu penyelidikan, minggu ini dinyatakan bersalah karena kelalaian medis.
Wanita 57 tahun tersebut dipenjara selama satu tahun sepuluh bulan, dan dilarang praktik medis selama dua tahun.
Shah juga diperintahkan untuk membayar kompensasi kepada korban sebesar 5.500 poundsterling (Rp 110,2 juta), lapor situs berita medis Medvestnik.
Karolina menghabiskan tiga minggu di rumah sakit dan membutuhkan rehabilitasi yang memakan waktu cukup lama, menurut laporan.
Baca Juga: Dijuluki Wasit Paling Seksi, Ekaterina Kostyunina Pamer Pose Telanjang
Karolina awalnya melakukan apa yang dimaksudkan sebagai operasi "kecil" untuk memperbaiki septum yang menyimpang yang membuatnya sulit bernapas. Dia juga ingin menghilangkan punuk di hidungnya agar lebih melengkung.
Dia memilih ahli bedah Gevorg Stepanyan untuk melakukan operasi, berdasarkan pengalaman dan ulasan positif pasien
Setelah bangun dari operasi, Karolina "mulai berhalusinasi" sebelum menderita gagal napas, cairan di paru-paru dan bengkak di sekujur tubuhnya.
Staf tidak dapat menghentikan kondisinya yang memburuk sehingga memanggil ambulans.
Klinik awalnya mengklaim dia menderita "reaksi alergi" terhadap obat-obatan.
Faktanya, tenaga medis di rumah sakit menemukan, pangkal tengkoraknya tertusuk selama prosedur, menyebabkan pendarahan hebat yang gagal didiagnosis oleh tim bedah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?