Suara.com - Centre for Strategic and International Studies atau CSIS menawarkan solusi multidimensional, agar pandemi covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan.
Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte mengungkapkan, pandemi covid-19 di Indonesia tak bisa ditangani secara parsial, sehingga diperlukan solusi yang holistik.
“Merefleksikan apa yang terjadi setahun ini penting. Untuk melihat dan mempelajari bagaimana kita mempersiapkan diri lebih baik, kalau ada pandemi lagi,” kata Philips lewat video diskusi daring, Kamis (11/3/2021).
Solusi pertama, kata Vermonte, adalah pada dimensi pengetahuan dan sains.
Menurutnya, wabah seperti covid-19 hanya bisa diatasi dengan pengetahuan dan sains. Karenanya, bidang ilmu pengetahuan ini harus dibudayakan dan ditegakkan.
“Para pengambil kebijakan harus semakin sensitif dengan sains. Tidak hanya di bidang kesehatan tetapi di bidang lainnya,” kata Philips.
Kedua, dimensi tata kelola pemerintah. Di Indonesia menurut pria lulusan Universitas Adelaide Australia ini, koordinasi penanganan covid-19 antara pemerintah pusat dengan daerah dan antarpemerintah daerah bertetangga sering berseberangan.
Hal ini dapat dilihat dari kebijakan pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah pusat saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.
“Ada masalah yang kurang terang antara koordinasi pemerintahan daerah dengan pusat dan bahkan antarpemerintah daerah yang bertetangga,” ujarnya.
Baca Juga: Curhat Viral Driver Ojol Sepi Penumpang, Memohon Bintang 5 Demi Mudah Jalan
Di samping itu, dari sisi peraturan dan regulasi, saat awal covid-19 masuk, pemerintah sibuk dalam perdebatan terkait penggunaan payung hukum dalam menghadapinya.
Perdebatan yang dimaksud Vermonte adalah antara menggunakan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, atau Undang-Undang Karantina Wilayah.
“(Yang pada akhirnya) Keputusan, mengenai aturan hukum mana yang dipakai mempengaruhi struktur Satgas Covid-19 waktu itu,” ujarnya.
Terakhir, dimensi ketiga tentang sosial budaya. Berdasarkan hasil survei CSIS yang dikeluarkan pada Februari lalu, sebagian besar anak muda di Jakarta dan Jogjakarta tidak terlalu peduli terhadap covid-19.
“Padahal kalau kita lihat data BPS, 70 persen penduduk Indonesia itu dibawa berusia 40 tahun. Bisa dikatakan justru bagian terbesar warga Indonesia itu, masih kurang kepeduliannya itu terkait covid-19,” kata Philips.
“Pelajarannya bahwa masyarakat kita memiliki persepsi risiko yang cukup rendah."
Berita Terkait
-
Curhat Viral Driver Ojol Sepi Penumpang, Memohon Bintang 5 Demi Mudah Jalan
-
CSIS: Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir, dan Waktu Kemunculannya Makin Rapat
-
Barang Terkait Pandemi Covid-19 akan Dimuseumkan, Termasuk Botol Vaksin
-
Adaptasi dan Teknologi, Kiat Pelaku UMKM di AS Bertahan di Tengah Pandemi
-
Merawat Anak saat Pandemi Covid-19, Perhatikan Tiga Hal Ini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil
-
Komisi XIII DPR Minta Negara Lindungi 11 Warga Adat Maba Sangaji dari Dugaan Kriminalisasi Tambang
-
Menteri PPPA Kecam Pelecehan Seksual di Bekasi:Dalih Agama Tak Bisa Jadi Pembenaran
-
Modus Licik Kasus Pagar Laut: Kades Arsin dkk Didakwa Jual Laut usai 'Disulap' Daratan Fiktif!
-
Babak Baru Korupsi Chromebook: Kejagung Mulai 'Korek' Azwar Anas dalam Proses Lelang di LKPP
-
Kemenag Ungkap Lonjakan Nikah Siri Pada Anak Muda, Ada 34,6 Juta Pernikahan Tak Tercatat Negara