Suara.com - Perekaman data kependudukan bagi warga Suku Anak Dalam (SAD), sempat terhalang karena adanya norma adat, yakni kaum perempuan tidak diperkenakan untuk difoto. Dengan edukasi yang terus diberikan, mereka pun akhirnya mau.
Itu terjadi ketika Ditjen Dukcapil perekaman data KTP Elektronik sekaligus pemberian dokumen kependudukan bagi SAD di Desa Jeluti, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, pada Rabu (10/3/2021).
Ratusan warga SAD lelaki maupun perempuan dipimpin para Temenggung atau kepala dusun, hadir pada pelayanan jemput bola perekaman data KTP-el. Mereka sekaligus menyerahkan dokumen kependudukan.
Dinas Dukcapil Kabupaten Batanghari didampingi Tim Ditjen Dukcapil membawa peralatan perekaman lengkap dengan satelit terhubungan database SIAK Dukcapil.
Selain melarang kaum perempuan untuk difoto, mereka juga memiliki norma adat di mana pantang menyebut nama orang tua mereka yang sudah meninggal dunia.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh sangat mengapresiasi kesediaan kaum perempuan SAD merekam data KTP-el mereka.
"Ini tentu sangat kami apresiasi. Kaum perempuan SAD yang sebetulnya pantang difoto, rela 'menanggalkan' pantangan itu demi kepentingan yang lebih besar buat keluarga terutama anak-anak mereka," tutur Zudan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/3/2021).
"Dengan memiliki KTP-el dan nomor induk kependudukan (NIK) mereka akan mudah mendapatkan pelayanan publik lainnya seperti layanan kesehatan, pendidikan dan bantuan sosial," tambahnya.
Para warga SAD termasuk kaum perempuan bersedia direkam sidik jari, foto wajah dan iris mata. Mereka dicatat nama dan alamatnya, kemudian tempat dan tanggal lahir.
Baca Juga: Sempat Terhadang Norma Adat, Suku Anak Dalam Kantongi Dokumen Kependudukan
Selain itu, dikarenakan sebagian besar warga SAD menganut kepercayaan animisme maka ditulis kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu Temenggung atau kepala adar Suku Anak Dalam, yakni Temenggung Ngelembo, mengungkapkan semua warganya sudah direkam data oleh Dukcapil, termasuk 10 di antaranya merupakan perempuan pada Selasa lalu.
Meski begitu ia menyebut masih banyak perempuan dari warganya yang belum bersedia direkam data oleh Dukcapil.
Berita Terkait
-
Film Dokumenter Orang Rimba Dikenalkan, Begini Soundtrack Filmnya
-
5 Syarat Ganti KTP Elektronik yang Rusak atau Ubah Foto
-
Mantap! Warga Bekasi Bisa Cetak e-KTP di Mesin Mirip ATM, Namanya ADM
-
4 Cara Cek NIK KTP, Lebih Praktis dengan Layanan Online
-
Banjir Kalsel, Ribuan Korban Dapat Kartu Keluarga Baru dari Kemendagri
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah