Suara.com - Beberapa pecahan batu ditemukan dari bola api yang menerangi langit di atas wilayah selatan Inggris lebih dari sepekan lalu. Bebatuan itu jatuh di wilayah kota Winchcombe di Gloucestershire. Seorang warga pertama kali memberi tahu para ahli setelah melihat tumpukan batu hangus di sudut di jalan masuk rumahnya.
Anggota masyarakat lainnya, semenjak saat itu, mengungkapkan temuannya atas pecahan batu serupa.
- Kisah Josua Hutagalung, penemu meteorit asal Sumatera Utara - 'Jumlah yang dibayar bukan Rp200 juta, tak ada meteor seharga Rp25 miliar'
- Mungkinkah batu meteor bernilai puluhan miliar rupiah?
Ini merupakan kejadian pertama di Inggris setelah material meteor terakhir kali ditemukan di Inggris 30 tahun silam.
Para peneliti sangat gembira atas temuan ini lantaran kelangkaan jenis batuan tersebut.
Pecahan batuan itu adalah kondrit karbon (Carbonaceous chondrites) — sebuah bahan bebatuan yang mempertahankan bahan kimia yang tidak berubah dari pembentukan Tata Surya 4,6 miliar tahun silam.
Dr Ashley King dari Natural History Museum (NHM) mengatakan tidak ada bebatuan seperti itu pernah tercatat di Inggris sebelumnya.
"Kondrit karbon sangat istimewa karena pada dasarnya mereka adalah sisa bahan penyusun Tata Surya kita.
"Banyak yang mengandung organik sederhana dan asam amino; beberapa di antaranya mengandung mineral yang dibentuk oleh air - jadi, semua bahannya ada untuk memahami bagaimana Anda membuat planet layak huni seperti Bumi," katanya kepada BBC News.
Ribuan orang telah melaporkan melihat cahaya yang menyala-nyala di angkasa pada pukul 21:54 waktu setempat pada hari Minggu, 28 Februari. Namun, yang terpenting, peristiwa itu juga tertangkap dalam jajaran kamera khusus yang dioperasikan oleh UK Fireball Alliance (UKFAll).
Baca Juga: Ilmuwan Skeptis Keberadaan Planet Kesembilan di Tata Surya
Informasi mereka dapat menunjukkan dengan tepat kemungkinan di mana jatuhnya puing-puing tersebut.
"Di suatu tempat di utara Cheltenham, ke arah Stow-On-The-Wold", demikian prediksinya. Hal in seperti mencari "jarum di tumpukan jerami", namun demikian para peneliti beruntung.
Beberapa batu meteor jatuh di dekat pintu masuk rumah warga Winchcombe.
Dr Richard Greenwood dikirim untuk menemui warga Winchcombe, yang ingin identitasnya dirahasiakan.
"Saya melihat ke dalam kantong plastik, dan kaki saya goyah. Sungguh luar biasa. Ini adalah batu meteor yang sangat istimewa," ujar peneliti Universitas Terbuka itu.
Sebuah tim pencari segera dikirim untuk menyisir wilayah setempat untuk mencari lebih banyak pecahan batu. Dan, sementara itu, pemilik rumah lainnya mulai memberi tahu para ilmuwan tentang penemuan mereka juga.
Secara keseluruhan, seharusnya ada 300-400 gram material, sebagian besar pecahan batu itu kini berstatus milik NHM.
Pecahan batuan meteor itu kecil — mirip marmer Prof Monica Grady, juga dari Universitas Terbuka, menggambarkannya seperti "briket barbekyu yang rusak. Ini adalah salah satu hal terindah yang pernah saya lihat", katanya kepada BBC News.
Sulit untuk melebih-lebihkan betapa pentingnya temuan ini bagi perkembangan ilmu meteor Inggris.
Dari sekitar 65.000 meteorit yang tersimpan di seluruh dunia, hanya 1.206 yang disaksikan oleh saksi saat jatuhnya, dan hanya 51 yang berjenis kondrit karbon.Karena bola api ini sudah dilacak melalui kamera saat masuk ke atmosfer bumi, bebatuan itu berhasil masuk orbit bumi.
Objek tersebut berasal dari sabuk luar asteroid, dan keluar menuju Jupiter.
Ini artinya komposisinya hampir pasti akan sangat primitif."
Pada dasarnya, pecahan bebatuan itu adalah bagian dari Tata Surya yang kami anggap seperti mengalami pembekuan dari material yang berusia 4,5 miliar tahun," kata Prof Sara Russell dari NHM.
"Itu tidak memiliki kesempatan untuk berubah sama sekali dari waktu pra-planet. Ini akan memberi kita wawasan tentang seperti apa Tata Surya kita sebelum planet-planet ada di sana."
Badan antariksa Amerika dan Jepang telah mengirim pesawat penjelajah untuk membawa kembali materi serupa dari asteroid itu sendiri.
Tapi meteorit Winchcombe akan menjadi subjek yang hampir sama bagusnya untuk diteliti, kata Dr. Greenwood.
"Ya, itu akan dipengaruhi oleh perjalanan melalui atmosfer, tapi itu pasti sangat dekat dengan orisinal. Masyarakat di Winchcombe yang mengumpulkannya melakukannya dalam waktu 12 jam setelah jatuh. Ini sebaik yang pernah Anda dapatkan di bumi ini."
Batu antariksa yang jatuh terakhir ditemukan di Inggris pada 1991 —yang disebut Batu Meteor Glatton, karena jatuh di desa Glatton dekat Peterborough.
Arthur Pettifor sedang berada di kebun bawangnya ketika batu 10 cm itu jatuh di dekat pagar rumahnya.
Kemungkinan ada lebih banyak pecahan batuan meteor Winchcombe masih menunggu untuk ditemukan.
Para ilmuwan mengimbau agar masyarakat di wilayah itu tetap waspada. Mereka mencari batu kecil kehitaman, atau bahkan tumpukan debu berwarna gelap.
Siapapun yang menemukan apa yang kemungkinan diperkirakan sebagai meteorit diminta untuk memotretnya di lokasi penemuan, mencatat koordinat GPS, jika hal itu memungkinkan.
Benda tersebut kemudian harus ditempatkan dalam kertas timah. Dan, kali ini sebuah keharusan, jangan meletakkan magnet di dekat material tersebut.
Alasannya, hal itu dapat menghancurkan informasi penting yang diperlukan untuk mempelajari batu tersebut.
Penelitian di Winchcombe juga melibatkan ilmuwan dari universitas Glasgow, Manchester, Plymouth, dan Imperial College London.
Berita Terkait
-
Fenomena Langka! Tujuh Planet Sejajar di Langit, Terjadi Lagi pada 2040
-
NASA Pastikan Asteroid 2024 YR4 Tidak Mengancam Bumi dalam Waktu Dekat
-
Wahana Antariksa Swasta Kirimkan Rekaman Langka Sisi Jauh Bulan
-
Asteroid Sebesar Patung Liberty Ancam Bumi di 2032, Nuklir Jadi Opsi?
-
Daerah Terpadat yang Berisiko Jika Asteroid Pembunuh Kota Menabrak Bumi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu