Suara.com - Jumlah korban luka akibat penyerangan oleh oknum organisasi massa (ormas) terhadap warga yang bermukim di Jalan Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan, Rabu (18/3/2021) malam kembali bertambah.
Total ada 28 orang baik dari pihak warga maupun kolektif solidaritas yang menjadi korban luka imbas dari sengketa lahan yang melibatkan PT Pertamina tersebut.
Demikian hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan Solidaritas Forum Pancoran Bersatu, Milan (24). Dia merinci, ada 20 orang yang masuk dalam kategori luka ringan dan delapan orang luka ringan.
"Kalau dari data kami ada 28 orang korban luka dan dibagi dalam dua kategori, luka ringan dan berat. Luka ringan 20 luka berat 8," kata Milan di lokasi, Kamis sore.
Milan melanjutkan, sebanyak delapan warga dan 12 orang kolektif solidaritas masuk dalam kategori luka ringan. Untuk kategori luka berat, tercatat ada tiga warga dan lima orang kolektif solidaritas.
"Ada warga, ada mahasiwa. Yang luka ringan 8 warga dan 12 solidsritas. Untuk luka berat, ada tiga warga dan lima orang solidaritas," sambungnya.
Dugaan Ormas Bayaran
Penyerangan terhadap warga sekitar disinyalir melibatkan oknum organisasi massa (ormas) bayaran. Tak hanya lemparan batu, warga di sana juga menjadi sasaran lemparan bom molotov.
Wakil Paguyuban Warga Pancoran Buntu (Gapartu) Lilik Sulistyo mengatakan, puluhan orang tak dikenal itu mulai pukul 21.00 WIB datang ke akses masuk pemukiman tersebut. Meski puluhan massa itu tidak berseragam, Lilik menduga jika mereka berasal dari salah satu ormas.
Baca Juga: Dilempar Batu hingga Molotov, Warga Pancoran Ngaku Diserang Ormas Bayaran
"Begitu pukul 21.00 WIB, tahu-tahu di depan sudah berdatangan dari pihak yang menyerang. Jadi disinyalir itu orang-orang bayaran. Entah itu ormas atau apalah. Sebab mereka tidak berseragam. Tapi menurut info yang kami terima ya dari ormas," ungkap Lilik.
Warga yang berada di lokasi juga melakukan penjagaan mengingat jumlah massa dari kubu yang menyerang jumlahnya bertambah banyak. Memasuki pukul 22.00 WIB, lanjut Lilik, bentrokan pun terjadi.
"Kami kan warga bingung karena tidak seperti biasanya banyak orang kumpul, kaya bukan orang sini lah. Makin lama makin banyak. Kami kan antisipasi, akhirnya benar. Sekitar jam 22.00 WIB pecah," ungkap dia.
Lilik mengatakan, bentrokan terjadi di depan pintu masuk Jalan Pancoran Buntu II. Dari luar, massa dengan jumlah banyak itu mulai melempari warga dengan batu hingga bom molotov.
"Pecahnya itu di perbatasan pintu masuk. Jadi tidak sampai dalem. Mereka dari luar. Lemoparan batu dan molotov, jadi pertama kali molotov dilempar ke arah kami. Kami tidak siap," jelas Lilik.
Bermula dari Bangunan PAUD
Berita Terkait
-
24 KK Tergusur Proyek Sodetan Kali Ciliwung Bakal Dipindah ke Rusunawa, Warga Luar DKI Dipulangkan
-
Anies Baswedan Disebut Langgengkan Penggurusan, Warga Korban Gusuran Geruduk Balai Kota
-
Anies Resmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung
-
Hujan Dorlop di Pancoran, Ada Perewa di Tengah Sengketa Lahan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India