Suara.com - Seorang gadis 15 tahun di India digilir oleh 20 orang selama delapan hari setelah diculik dan dibius oleh pria dengan iming-iming tas sekolah baru.
Menyadur The Sun, Jumat (19/3/2021) polisi sudah menangkap sekitar 18 pria yang diduga terkait kasus tersebut, termasuk empat anak di bawah umur.
Sementara itu, dua polisi telah diskors karena "lalai menjalankan tugas" setelah gagal bertindak dalam waktu sepuluh hari sejak mendapat laporan.
Gadis berusia 15 tahun itu diduga dibawa oleh seorang teman dan seorang pria muda ke kota Jhalawar dengan iming-iming akan dibelikan tas sekolah baru.
Menurut laporan Times Of India, korban mengaku bahwa mereka pergi ke taman, di mana dia dibius dan diperkosa oleh dua hingga tiga pria.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia kemudian diperkosa oleh sekelompok pria, serta empat anak di bawah umur.
Korban mengaku ia digilir, di berbagai tempat di sekitar kota Jhalawar selama delapan hari sejak mereka pergi pada akhir Februari.
Inspektur polisi setempat Sharad Choudhary mengatakan: "Para petugas polisi ini gagal bertindak bahkan setelah 10 hari kejahatan itu dan melindungi gadis kecil itu."
Anggota Komite Kesejahteraan Anak telah mengunjungi rumah korban untuk mencatat pernyataan dari pihak bersangkutan dan ibunya.
Baca Juga: 5 Manfaat Ashwagandha: Ginseng India yang Bantu Kamu Kelola Stres
Kasus itu terjadi setelah seorang gadis berusia 13 tahun diperkosa oleh sebuah geng selama delapan hari setelah dia diculik oleh tiga pria yang menyeretnya ke dalam mobil di siang hari bolong.
Gadis itu diculik pada 15 Januari dari Delhi dan ditahan selama lebih dari seminggu sebelum diselamatkan oleh keluarganya.
Krisis pemerkosaan di India membuat seorang wanita diserang secara seksual rata-rata setiap 15 menit pada tahun 2018, data pemerintah menunjukkan.
Pada 2019, seorang wanita (23) dibakar oleh sekelompok pria di Uttar Pradesh saat dia melakukan perjalanan ke pengadilan untuk mengajukan tuntutan atas pemerkosaan yang dialaminya.
Survei Kesehatan Keluarga Nasional, yang dilakukan pada 2015-16, mengungkapkan bahwa 33 persen wanita menikah berusia 15-49 tahun mengalami kekerasan fisik, seksual, atau emosional dari pasangan.
Tapi, dari para korban ini, hanya 14 persen mencari pertolongan dan 77 persen tidak pernah mengungkapkan insiden yang ia alami.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram