Suara.com - Djan Faridz menceritakan awal mula dirinya islah dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa. Djan mengungkapkan, diajak bergabung secara langsung oleh Suharso, meski hanya melalui sambungan telepon.
Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta hingga 2018 ini mengakui hubungannya dengan Suharso memang sudah sangat dekat dan bersahabat, bahkan sejak mereka masih muda dan sama-sama berada si dunia bisnis.
Sehingga bukan hal aneh lagi, jika keduanya kerap saling komunikasi menggunakan telepon. Bahkan untuk urusan penting, kepengurusan partai.
"Jadi ketika beliau meminta saya untuk duduk kembali ke PPP bergabung dengan beliau itu, beliau itu bukan datang ke saya dengan cara baik-baik, beliau itu cukup telepon sama saya perintah," ujar Djan disusul dengan tawa dalam diskusi yang tayang di akun YouTube Republika Merdeka Online, Jumat (19/3/2021).
Djan kemudian melanjutkan, isi percakapan Suharso saat meminta dirinya bergabung PPP.
"Eh lu jangan sendirian aja, gua sendirian kerja, lu ikut, gitu loh. Jadi gayanya bercanda," kata Djan mengulang ajakam Suharso melalui telepon.
Mendengar ajakan Suharso, Djan sempat mempertimbangkannya lebih dulu. Mengingat, kata Djan, posisinya yang menjadi penasihat kehormatan Menteri Hukum dan Ham (Menkumham). Sehingga waktu itu, dia merasa perlu lebih dahulu meminta izin kepada Megawati Soekarnoputri.
"Karena Ibu Megawati itu dekat dengan saya. Beliau memang sudah melarang saya untuk berpolitik, hingga saya sudah langsung setelah beliau itu beberapa menit ya Pak Suharso, saya lapor Pak Menteri saya bilang, saya nggak usah ke Bu Mega ya kalau sudah diizinin pak menteri," kata Djan.
Setelah pertimbangan tersebut, pada akhirnya Djan menerima tawaran Suharso untuk bergabung bersama PPP. Salah satu alasan Djan bersedia bergabung ialah keinginan melihat PPP bersatu kembali, sekaligus lebih memperkuat PPP sebagai partai Islam.
Baca Juga: Gelar Rapimnas, PPP Catat Lima Rekomendasi untuk Pemerintah
"Jadi alhamdulillah beliau memberi saya jabatan anggota dewan kehormatan, terima kasih Pak Suharso. Mudah-mudahan dengan jabatan ini saya bisa membantu PPP yang kita cintai bersama, hingga PPP ini kembali jaya seperti zaman sebelum ini, menjadi semangat juang kita untuk bersatu dan kawan-kawan dari tempat saya sudah meminta untuk bergabung," tutur Djan.
Harapan Djan Faridz untuk PPP
Djan Faridz berharap, partainya bisa lebih memberikan manfaat. Terlebih setelah adanya islah seusai dualisme melanda partai berlambang Kakbah tersebut.
Hal itu disampaikan Djan saat memberikan sambutan singkat dalam acara rapat pimpinan nasional (rapimnas) I PPP, Jumat (12/3/2021).
Saat menyampaikan pidato, Djan didampingi oleh Ketua Umum PPP Suharso Monarfa.
"Jangan sampai kita semua sudah bersatu, saya sudah bersatu dengan beliau (Suharso), terus manfaat buat PPP-nya kurang. Jadi ini tantangan kita ke depan. Insyaallah dengan doa beliau dan kiai-kiai yang ada di seluruh Indonesia PPP bisa kembali jaya. amin," kata Djan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru