Suara.com - Peringatan tsunami di Jepang telah dicabut pada Sabtu malam (20/3/2021) setelah gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang bagian utara negara kepulauan tersebut.
Seperti dilansir dari Japan Times, peringatan tsunami dicabut pada pukul 19.30 waktu setempat. Diduga tsunami setinggi satu meter sudah sempat menyapu pesisir Perfektur Miyagi sekitar pukul 18.30 waktu lokal.
Sebelumnya diwartakan bahwa gempa mengguncang utara Jepang pada pukul 18.09 waktu setempat. Setidaknya satu orang terluka akibat gempa tersebut. Beberapa kerusakan kecil pada bangunan warga juga terjadi.
Peringatan tsunami diumumkan tak lama setelah gempa terjadi. Sebanyak 6.911 orang di Kota Watari bahkan dievakuasi untuk menghindari tsunami.
Sementara itu dua ratus rumah di Kurihara tidak dialiri listrik akibat gempa tersebut. Selain itu, kereta cepat Tohoku Shinkansen juga berhenti beroperasi untuk sementara, sampai tengah malam nanti.
Tokyo Electric Power juga mengatakan bahwa tidak ditemukan masalh pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi akibat gempa tersebut. Pada gempa besar 2011 lalu, pembangkit listrik itu mengalami kerusakan dan memaksa ribuan orang dievakuasi.
Guncangan akibat gempa sore tadi juga terasa di Ibu Kota Tokyo yang berjarak sekitar 400 km dari pusat gempa.
Gempa ini terjadi 9 hari setelah Jepang mengenang 10 tahun gempa besar bermagnitudo 9 yang memicu tsunami dan bencana nuklir pada 2011. Gempa itu menewaskan lebih dari 15.000 orang.
Selain itu, pada 14 Februari kemarin gempa magnitudo 7,3 juga mengguncang Perfektur Fukushima yang bertetangga dengan Miyagi. Gempa itu menyebabkan padamnya listrik dan puluhan orang cedera.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7 di Jepang, Peringatan Tsunami Diumumkan
Berita Terkait
-
28 September: Palu Bangkit dari Luka, Gelar Doa Lintas Agama untuk Korban Gempa
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Gempa Karawang, Getarannya Terasa Hingga Jakarta: Ini Penyebab dan Dampaknya
-
CEK FAKTA: Benarkah Tsunami Terjadi di Lampung Juli 2025?
-
Maluku Utara Siaga! BMKG Gencarkan Edukasi Tsunami di Sekolah Lapang Ternate
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!