Suara.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga pendidik tidak boleh jadi indikator tunggal pembukaan sekolah tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
Menurut Retno, bahwa selain memvaksin guru dan tenaga pendidik, pemerintah daerah bersama dinas pendidikan setempat juga harus memastikan bahwa setiap sekolah siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan ketat.
"Faktor utamanya haruslah persiapan infrastruktur dan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sekolah. Pemda juga harus memastikan bahwa protokol kesehatan sudah di sosialisasikan kepada seluruh warga sekolah tanpa kecuali dan para orang tua siswa," kata Retno Minggu, (21/3/2021).
Menurut Retno, potensi penularan Covid-19 masih ada di sekolah jika yang divaksin hanya guru dan tenaga pendidik, sebab hingga saat ini belum ada tanda-tanda siswa akan disuntik vaksin oleh pemerintah.
"Kekebalan kelompok terbentuk jika jumlah yang divaksin mencapai 70-80 persen dari populasi. Sementara jumlah siswa bisa mencapai 1.000 dengan guru hanya 70 orang, tidak sampai 10 persen dari populasi di sekolah," ucapnya.
Retno mengungkapkan dalam pengawasan KPAI pada Juni-November 2020 terkait persiapan sekolah tatap muka di 49 sekolah di 21 kabupaten/kota di 8 provinsi, hanya 16,3 persen yang siap dan 83,7 persen belum siap.
Kementerian Kesehatan menargetkan total sasaran penerima vaksin dari pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik) di seluruh Indonesia berjumlah 5.058.582 orang pada vaksinasi tahap kedua ini.
Presiden Joko Widodo meminta vaksinasi 5 juta lebih guru ini bisa diselesaikan pada Juni 2021 sehingga pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan di sekolah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Baca Juga: CDC Sebut Pembukaan Sekolah akan Picu Wabah Flu Biasa
Berita Terkait
-
1602 Karyawan BPJamsostek Ikuti Program Vaksinasi Covid-19
-
Larang Unggah Sertifikat Vaksinasi Digital, Ini Penjelasan Bareskrim Polri
-
MUI Bolehkan Vaksinasi Saat Ramadan, Ganjar Siapkan Plan B Usai Terawih
-
Kejar Target Vaksin, Kemenkes Ingin Vaksinasi Massal Diperbanyak
-
Dukung Percepatan Vaksin Covid-19, UGM Gelar Vaksinasi untuk 2.681 Lansia
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?