Suara.com - Setelah sebelumnya melakukan pendataan terhadap Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi, Menteri Sosial Tri Rismaharini kini mendata salah satu suku di Biak, Papua. Pendataan dimaksudkan untuk memudahkan pemerintah menyalurkan bantuan sosial.
"Suku yang lain yang baru. Suku dari Biak apa itu namanya, yang datanya sudah masuk ke kita akan kita bantu," kata Risma di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/3/2021).
Menurut Risma, bantuan yang diberikan kepada salah satu suku di Biak berupa bantuan pangan non tunai (BPNT). Bantuan itu lebih dipilih untuk didistribusikan lantaran tidak memerkan syarat apapun.
"BPNT, kalau (bantuan) Covid harus kita survei. Kita mau dia secepatnya dapat. Kalau BPNT kan dia tidak ada syarat apapun," kata Risma.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, sebanyak 2.000 kartu keluarga (KK) Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi segera selesai. Adapin daa tersebut diperoleh dari hasil padanan dari jumlah sebelummya sebanyak 3.000-an KK.
Diketahui, sebelumnya Suku Anak Dalam sudah lebih dahulu melakukan perekaman KTP elektronik. Pembuatan identitas itu bertujuan agar pemerintah dapat memberi bantuan sosial kepada Suku Anak Dalam.
"Insyaallah bulan ini, kita sudah bisa cairkan kurang lebih 2.000 KK di Suku Anak Dalam. Karena kemarin padanannya sebetulnya sudah 3.000 perekaman, tapi mungkin karena mereka mutar ya nomaden jadi ada double, ganda dan sebagainya," kata Risma di Gelora Bung Karno, Minggu (21/3/2021).
Risma mengatakan dengan identitas baru tersebut, nantinya bantuan sosial yang diperuntukan kepada Suku Anak Dalam segera dicairkan.
"Jadi 2.000 lebih yang itu akan kita turunkan bantuannya di bulan Maret ini. Dan itu double sama bulan April gak apa-apa, kita akan majukan yang bulan April," ujar Risma.
Baca Juga: Kabar Baik! Bansos untuk 2.000 KK Suku Anak Dalam Jambi Segera Cair
Berita Terkait
-
Kabar Baik! Bansos untuk 2.000 KK Suku Anak Dalam Jambi Segera Cair
-
Mensos Risma Tantang Mahasiswa Poltekesos Bandung Lakukan Hal Ini
-
Kasus Korupsi Bansos Corona Juliari, KPK Panggil Lima Saksi Ini
-
Juliari Targetkan Fee Pengadaan Bansos Covid-19 Hingga Rp30 Miliar
-
Saksi: Eks Mensos Juliari Ancam Perusahaan Jika Tidak Setor Fee
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Gelorakan Resolusi Jihad, Hasto Ungkap 3 Pesan Penting Megawati di Hari Santri 2025
-
Said Didu Kuliti Borok Proyek Whoosh, Sarankan KPK Panggil Rini Soemarno hingga Budi Karya
-
Beda dari Iklannya dan Dicap Pembohongan Publik, Aqua Klarifikasi Soal Sumber Airnya
-
Sudah Naik Penyidikan, Polda Jatim Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ponpes Al Khoziny?
-
Nusron Wahid Datangi KPK, Minta Saran untuk Evaluasi Bisnis Pertanahan
-
Tubuh Luka Bakar 55 Persen, Nyawa Nenek Korban Ledakan Gas di Cengkareng Tak Tertolong!
-
Sejarah Baru! Prabowo Setujui Ditjen Pesantren: Kado Hari Santri 2025
-
Preman di Terminal Kp Rambutan Jaktim Ditangkap Polisi, Diduga Bunuh Pria saat Nyapu Jalanan
-
OJK: Jakarta Peringkat Ketiga Aduan Investasi Bodong, Kerugian Nasional Capai Rp142 Triliun
-
Bobby Nasution Minta Maksimalkan KUR dan KPP untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi