Suara.com - Berita duka kali ini datang datang dari dunia sastra Internasional, Nawal El Saadawi menghembuskan nafas terkhirnya pada usia 89 tahun di Mesir, Minggu (21/03).
Wanita yang dikenal melalui sepak terjangnya dalam menyuarakan hak-hak wanita ini adalah seorang bagi seluruh wanita di seluruh dunia, terutama di Mesir. El Saadawi tidak hanya menyuarakan hak-hak perempuan melalui aksi yang ia lakukan secara langsung, ia juga menyebarkan pemikiran-pemikirannya melalui medium buku yang tuliskan
El Saadawi lahir di Kafir Tahla, Mesir pada 27 Oktober 1931. Ia dilahirkan dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi berkecukupan, sang ayah adalah seorang pejabat pemerintah dengan gajdi yang terbilang kecil dan sang ibu berasal dari latar belakang keluarga kaya.
Parnikahanya dengan sang suami dikaruniai dua orang anak yakni Atef Hatata dan Mona Helmi.
El Saadawi kecil pernah mengalami hal yang kurang lazim bagi anak seusianya, saat itu usia El Saadawi baru menginjak 10 tahun namun keluarganya bersikeras untuk menikahkanya.
Beruntung sang ibu berada pada pihak El Saadawi kecil, ia bisa keluar dari masalah tersebut berkat pembelaan yang dilakukan oleh ibunya. Sampai pada akhirnya keluarnya sepakat untuk mendukung El Saadawi dalam dunia pendidikan.
Berangkat dari kasus tersebut EL mulai sadar bahwa dalam kehidupan yang ia jalani anak perempuan selalu dinomor duakan dibanding dengan anak laki-laki, dengan kata lain anak perempuan tidak memilki kebebasan untuk memilih pilihanya sendiri.
Pendidikan El Saadawi
Baca Juga: Pencabutan FABA dari Daftar Limbah B3, Massa Demo di Kantor Gubernur Kaltim
El Saadawi berhasil meraih gelar kedokteranya di Universitas Kairo pada tahun 1955 dan berprofresi sebagai dokter sebelum akhirnya memtuskan untuk memilih sebagai spesialis di bidang psikiatri.
Ia melanjutkan karir profesinalnya dengan menjadi direktur kesehatan masyarakat Pemerintah di Mesir, kala itu El memang sudah kerap kali menuangkan ide-ide pikiranya dalam sebuah tulisan
Timeline Sepak Terjang El Saadawi
- Mendirikan Solidaritas Perempuan Arab (1982)
- Ditutupnya Asosiasi Solidaritas Perempuan Arab oleh pemerintah Mesir (1991)
- Bekerja sebagai professor tamu di Duke University, AS (1993)
- Menginisiasi Program Wanita di UN-ECWA di Beirut (1994)
- Kembali ke Mesir (1996)
- Didakwa oleh pengadilan Mesir dengan tuduhan menyebarkan ajaran sesat (2001)
- Mencalonkan diri untuk menjadi presiden (2004)
- Melakukan perlawanan terhadap presiden Hosni Mubarak (2011)
Profesi El Saadawi
- Penulis
- Aktivis
- Dokter
- Psikeater
- Jurnalis
- Etnografer
Buku Karya El Saadawi
Secara keseluruhan ada total kurang lebih 27 buku yang sudah ia lahirkan, benang merah yang ia angkat dalam setiap tulisanya adalah cerminan kehidupan sosial masyarakat perempuan di Arab, terlebih di Mesir.
Berita Terkait
-
Profil Muchtar Pakpahan, Aktivis Buruh Sejak Zaman Soeharto
-
Profil Herman Lantang, Sahabat Soe Hok Gie dan Pendiri Mapala UI Tutup Usia
-
Nawal El Saadawi, Tokoh Feminis yang Berani dan Berbahaya Tutup Usia
-
Ustadz Yahya Waloni: Kalau Ulama Benci Habib Rizieq, Pasti Ulama Penjilat
-
Pencabutan FABA dari Daftar Limbah B3, Massa Demo di Kantor Gubernur Kaltim
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat