Suara.com - Aksi penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat, kali ini di Colorado. Seorang pria bersenjata secara brutal menyerang warga dengan melepaskan tembakan di sebuah toko swalayan di Boulder, Colorado, pada Senin (22/3/2021) sore.
Melansir New York Times, setidaknya 10 orang dilaporkan tewas, termasuk seorang petugas polisi.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 3 sore di toko swalayan King Soopers di Boulder, kota Colorado, yang berjarak sekitar 28 mil (45 km) dari barat laut Denver.
Seperti dilansir dari Reuters, pembeli dan karyawan yang panik melarikan diri untuk berlindung saat petugas kepolisian mengerumuni tempat kejadian, yang terletak sekitar 2 mil dari kampus utama Universitas Colorado.
Seorang pelanggan yang juga merupakan warga Boulder menceritakan situasi kekacauan saat penembakan itu terjadi.
"Kami berada di kasir, dan tembakan mulai terdengar," kata Sarah Moonshadow kepada Reuters.
Ia mengatakan, saat mencoba untuk membantu korban yang tergeletak di trotoar di luar toko, putranya menariknya pergi sambil mengatakan, 'Kita harus pergi,'.
"Saya tidak bisa membantu siapa pun," ujarnya, menangis tersedu-sedu.
Berdasarkan laporan kepolisian, saat ini tersangka sudah diamankan oleh petugas. Tersangka ditangkap dalam keadaan kaki kanan terluka serta bertelanjang dada, seperti yang terlihat dalam video yang beredar.
Baca Juga: Oknum TNI Penembak Sopir Taksi Online di Lampung Ditangkap Denpom
Kepala Polisi Boulder, Maris Herold, mengatakan, 10 orang tewas dalam serangan tersebut, dengan salah satu di antaranya merupakan polisi berusia 51 tahun bernama Eric Talley. Talley merupakan petugas pertama yang berada di lokasi kejadian saat penembakan itu terjadi.
Sebelumnya, aksi penembakan massal juga terjadi di AS pada Selasa (16/3/2021) lalu, tepatnya di kawasan panti pijat dan spa, Kota Atlanta.
Delapan korban dilaporkan tewas dengan enam perempuan diidentifikasi sebagai warga keturunan Asia. Akibat penembakan tersebut, tagar #StopAsianHate menggaung di Twitter dan menjadi trending dunia. Warganet beramai-ramai menyuarakan penolakan terhadap tindakan rasialisme yang diterima warga keturunan Asia di Amerika.
(Maulida Balqis)
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka