Suara.com - Petugas keamanan bernama Kosmos menceritakan detik-detik pelaku bom bunuh diri beraksi di Gereja Katedral Makassar, pagi tadi. Kosmos yang merupakan korban selamat dari bom bunuh diri itu sempat bercakap-cakap dengan pelaku.
Awalnya, pelaku bom bunuh diri itu disebut sempat mondar-mandir di lokasi gereja sebelum akhirnya meledakkan diri.
Lantaran mencurigakan, Kosmos mengaku sempat mencegat pelaku masuk ke lokasi gereja.
Dikutip dari SuaraSulsel.id, Kosmos pun mengaku sudah mencurigai gerak gerik pelaku pada pukul 10.00 Wita. Saat itu ibadah kedua sudah usai.
Kemudian, ada dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matik. Memakai masker dan baju besar.
"Dua kali pulang balik sebelum singgah di gerbang samping gereja," kata Kosmos saat dikonfirmasi, Minggu.
Sekitar 15 menit berlalu, pelaku kemudian berhenti di depan gerbang. Saat berhenti, Kosmos sempat menegur keduanya.
"Saya tanya mau ke mana, belum dijawab langsung ada ledakan itu," jelasnya.
Pingsan hingga Luka Kena Bom
Baca Juga: Usai Bom Bunuh Diri, Ibadah Dianjurkan Secara Virtual
Setelahnya, Kosmas tak ingat lagi apa yang terjadi karen sempat pingsan setelah pelaku meledakkan diri di gereja tersebut.
Kosmos mengalami luka serius di bagian kepala, leher dan badan akibat dari ledakan itu. Saat ini ia sedang mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Stella Maris Makassar.
"Setelahnya saya sudah tidak tahu apa yang terjadi. Puji Tuhan saya masih diberi kesempatan, walau penuh luka," katanya.
2 Terduga Teroris Pakai Motor
Sebuah ledakan sebelumnya terjadi di pintu Gerbang Gereja Katedral Makassar pagi tadi. Ledakan tersebut diduga berasal dari pelaku bom bunuh diri. Polri menyebut pelaku diduga berjumlah dua orang. Mereka menggunakan sepeda motor matik.
"Diduga ada dua orang naik sepeda motor. Ini sedang dibawa ke rumah sakit, untuk mengetahui jenis kelamin," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat jumpa pers, Minggu siang tadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan