Suara.com - Sebuah perusahaan mainan seks menjadi salah satu yang menderita kerugian akibat kandasnya kapal kargoraksasa Ever Given di Terusan Suez sejak Selasa.
Menyadur The Sun, Senin (29/3/2021) perusahaan sex toys asal Belanda, EDC Retail memperkirakan mereka menderita kerugian besar karena mereka tidak dapat memulihkan stok akibat kandasnya kapal kargo raksasa.
Bos EDC Retail saat ini tengah mencari solusi lain, namun kapal kontainer Ever Given masih menghalangi jalan utama perairan dunia tersebut.
"Ada lebih dari dua puluh kontainer yang penuh dengan barang-barang yang berjalan dengan baik, seperti vibrator, dildo, dan alat masturbasi pria." jelas Evertine Magerman, CEO perusahaan tersebut kepada RTV Noord.
"Banyak dari produk tersebut yang dijual untuk Natal dan Hari Valentine, misalnya," sambungnya.
The Ever Given kandas setelah kehilangan kendali terkena badai pasir dan berakhir terjepit secara diagonal di jalur air penting Mesir.
Saat ini, 248 kapal yang membawa barang dengan nilai ratusan miliar terjebak di belakang kapal kargo raksasa itu.
Sejauh ini ada dua upaya yang sudah dicoba untuk membantu kapal kontainer sepanjang 400 meter itu terbebas.
Pemilik kapal kargo, Yukito Higaki, presiden Shoei Kisen, mengatakan pada konferensi pers bahwa 10 kapal tunda telah dikerahkan untuk mengeruk tepi dan dasar kanal.
Baca Juga: Militer AS Tawarkan Bantuan Evakuasi Kapal yang Kandas di Terusan Suez
Dia menambahkan bahwa awak kapal berharap kapal kargo raksasa itu bisa ditarik secepatnya pada hari Sabtu, namun hingga kini masih terus dilakukan.
Dan seorang pejabat di Otoritas Terusan Suez mengatakan mereka berencana untuk melakukan setidaknya dua upaya untuk membebaskan kapal ketika air pasang turun.
Sementara itu, tim penyelamat telah meluncurkan senjata terbaru mereka dalam pertempuran untuk membebaskan mega-kapal yakni dengan penyedot debu raksasa.
Sementara itu, sehari setelah mengirim kapal penggali, tim penyelamat kembali meluncurkan penyedot debu raksasa yakni kapal pengeruk hisap Mashhour.
Kapal itu bisa menyedot hingga 2.000 meter kubik material per jam, meningkatkan harapan bahwa kapal kargo raksasa itu bisa segera dibebaskan dari Terusan Suez.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu