Suara.com - “Pak bu, selamat pagi. Nuwun sewu (permisi), saya datang untuk mendata keluarga panjenengan njih. Saya dari sini sajam supaya ababnya tidak muncrat-muncrat,” canda Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dari luar pagar rumah keluarga Afianto di Jalan Bima, Pindrikan Lor, Jateng yang akan didatanya, Kamis (1/4/2021).
Itulah hal pertama yang dilakukan Ganjar, saat terjun langsung mengawali pelaksanaan Program Pendataan Keluarga 2021 dari BKKBN. Ia ikut terlibat menjadi petugas pendata lapangan.
Membawa secarik kertas berisi 53 pertanyaan dan pulpen, gubernur berambut putih itu mendatangi dua keluarga di Pindrikan Lor dan Sekayu, Semarang Tengah.
Kepaada keluarga itu, Ganjar menanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah tercantum dalam daftar dari BKKBN. Sesekali, ia melontarkan candaan dari daftar pertanyaan yang ada.
Sementara mendata, Ganjar juga ikut memastikan pada anggota keluarga tersebut, jika ada lansia, sudah divaksin atau belum.
“Mas, ibunya segera didaftarkan biar cepet divaksin. Ayo panjenengan harus lakukan segera,” tegas Ganjar mengingatkan.
Ia mengimbau warga agar membantu petugas yang melakukan pendataan, dengan cara menyiapkan data keluarga secara lengkap, sehingga proses pendataan dapat berlangsung cepat.
Selain itu, petugas pendataan yang turun ke lapangan juga diminta Ganjar membawa identitas yang lengkap, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan warga.
“Keluarga membantu menyiapkan data dengan baik, dan tanyakan petugasnya. Berikan data terakhir agar seluruh pencatatan pendataan ini betul-betul lengkap,” ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Dilayani dan Dimudahkan dengan Inovasi
“Harapan kita, ini akan jadi big data yang baik. Datanya cukup lengkap, sehingga nanti kalau kita ingin mengolah data untuk memberikan bantuan, mengerti kondisi keluarga masing-masing, dan pemerintah akan bisa menyajikan data paling detail,” tambah Ganjar.
Pendataan Keluarga tahun 2021 yang dilakukan BKKBN dilaksanakan serentak se-Indonesia pada 1 April-31 Mei 2021. Pendataan dilakukan untuk validasi, sebagai dasar bagi pemerintah dalam melaksanakan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
Kepala Perwakilan BKKBN, Jawa Tengah Widwiono mengatakan, program ini dilakukan lima tahun sekali di seluruh Indonesia untuk mendata semua keluarga.
"Beda dengan sensus penduduk. Ini memang fokusnya pada keluarga, jadi tentang informasi keluarga. Itu yang kita data, yang kita catat di situ," ujar Widwiono, saat mendampingi Ganjar.
Di Jateng, ada sekitar 11,4 juta keluarga yang akan didata, dengan mengerahkan sekitar 8.600 orang petugas.
“Mereka akan meng-cover seluruh keluarga di 35 kabupaten dan kota. Sebelumnya, mereka telah menjalani pelatihan sejak satu bulan lalu. Dengan pelatihannya mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan, desa, sampai RT RW,” beber Widwiono lebih lanjut.
Berita Terkait
-
Gandeng FKUB, Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Jateng Rukun dan Cinta Damai
-
Ganjar Pranowo Jadi Petugas Pendataan Keluarga 2021, Warga Ini Kaget
-
Soal Pembelajaran Tatap Muka, Ganjar Pranowo : Jateng Siap!
-
SKB Empat Menteri Soal Pembelajaran Saat Pandemi, Ini Tanggapan Ganjar
-
Soal Terorisme di Jateng, Ganjar: Tidak ada Dampak di Jawa Tengah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting