Suara.com - Eks Front Pembela Islam (FPI) enggan menganggap terduga teroris Husein Hasny sebagai bagiannya lagi. Karena dianggap membantu intelijen, Husein pun sudah dipecat dari FPI sejak 2017.
Pengacara Habib Rizieq Sihab, Aziz Yanuar mengungkapkan Husein sudah tidak lagi diakui FPI sejak 4 tahun yang lalu. Pemecatan itu didasari adanya kecurigaan terhadap Husein yang membantu operasi intelijen.
"Sejak lama FPI sudah mencium ini adalah salah seorang dari banyak garapan operasi intelejen untuk pembusukkan FPI," kata Aziz kepada Suara.com, Senin (5/4/2021).
Kata Aziz, orang-orang yang 'dibuang' FPI itu karena sudah menjadi kaki tangan intelijen. Itu terbukti dengan ditangkapnya Husein sebagai terduga teroris dengan embel-embel anggota FPI.
"Terbukti saat ini, beberapa jadi corong dan agen pembusukan itu dengan bawa-bawa nama FPI," jelasnya.
Karena itu, FPI enggan menganggap Husein sebagai bagiannya. Terlebih FPI juga sudah dibubarkan pemerintah.
"Orang-orang yang sudah dibuang dari FPI karena jadi antek atau kaki tangan intelijen bukan lagi tanggung jawab FPI," tuturnya.
Sebelumnya, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Condet, Jakarta Timur, diketahui bernama Husein Hasny (HH) bersama tiga teroris lainnya di Bekasi.
Berkaitan dengan ini Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, mengatakan, hal ini diketahui polisi usai diadakan penggeledahan. Di rumah Husein sendiri, mereka menemukan bahan baku bom yang berasal dari Triacetone triperoxide TATP.
Baca Juga: Geger 'Teror' Kaleng FPI Munarman, Kubu Rizieq: Gak Sekalian Pakai Spanduk?
"TATP itu campuran dari cairan-cairan bahan kimia. Jadi, itu dicampur-campur jadilah TATP," jelas Yusri di Mabes Polri, Jakarta, pada Selasa (30/3/2021).
"Bentuknya adalah serbuk putih. Itulah yang jadi bahan utama untuk meledak. Nanti tinggal dimasukkan ke dalam pipa," sambungnya.
Tidak hanya murni bom, guna menambah daya rusak dari bom tersebut, perakit memasukkan paku dan gotri dalam jumlah banyak.
"Kalau di saudara HH itu pipa, yang dia campur masuk ke gotri. Tau gotri? Paku-paku. Jadi, kalau meledak, nancep. Meledak. Paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ. Nah, TATP itu ada seberat 2 kilogram," ungkap Yusri.
Bahkan, tidak hanya bom pipa saja, pihaknya juga menemukan bom panci berdaya ledak rendah di rumah Husein Hasny. Total bom rakitan yang diamankan mencapai ratusan.
"Itu sekitar ditotalkan dengan yang ada di saudara ZA, itu sudah 12 yang siap diledakan. Jadi, 5 di tempat saudara ZA. Ada 7 yang di tempat si saudara HH. Ada 2 Kg lebih. Ada lagi yang memang akan dicampurkan. Kalau mau ditotalkan, semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan." ujarnya melansir Makassar.terkini.id (jaringan Suara.com).
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Pengelola SPPG di Bogor Klaim 90 Persen Sumber Pangan MBG Sudah Lokal
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor