Suara.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan munculnya siklon tropis seroja yang mengakibatkan bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi bukti bahwa perubahan iklim global itu nyata adanya.
"Perubahan iklim global itu memang nyata, ditandai semakin meningkatnya suhu baik di udara maupun di muka air laut," ujar Dwikorita dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin (5/4/2021).
Menurut dia, fenomena ini jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun, sejak sepuluh tahun terakhir, kejadian siklon tropis semakin sering terjadi. Bahkan pada 2017, dalam satu pekan bisa terjadi dua kali siklon tropis.
"Hal ini menunjukkan memang dampak perubahan iklim global harus benar-benar segera kita antisipasi," kata dia sebagaimana dilansir Antara.
Perihal siklon tropis seroja di NTT, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini waspada bibit siklon pada 2 April. Beberapa faktor yang mengakibatkan terbentuknya bibit siklon seroja itu suhu muka laut yang semakin hangat di wilayah Samudera Hindia mencapai lebih dari 26,5 hingga 29 derajat celcius atau melebihi rata-rata.
"Ada kenaikan dua derajat celcius itu sudah sangat signifikan untuk kondisi cuaca," kata dia.
Kemudian suhu udara di lapisan atmosfer menengah pada 500 milibar juga semakin hangat lebih dari tujuh derajat celcius. Dua hal tersebut meningkatkan kelembapan udara dan juga mengakibatkan naiknya tekanan udara.
"Akibatnya terjadi aliran angin karena sifatnya siklonik, artinya ada pusat kemudian di kelilingi oleh suhu udara yang lebih dingin maka terjadilah aliran masa udara atau angin yang sifatnya siklonik," kata dia.
Siklon tropis sendiri memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang. Selain itu memberikan dampak pula pada gelombang laut yang tinggi.
Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Desa Waiburak NTT: Belum Satupun Bantuan Datang
Dwikorita menjelaskan siklon tropis diprediksi masih akan terjadi hingga Selasa (6/4), namun kekuatannya mulai melemah dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia.
Berita Terkait
-
Korban Banjir Bandang di Desa Waiburak NTT: Belum Satupun Bantuan Datang
-
Mensos Risma: Korban Jiwa Banjir NTT Dapat Santunan Rp 15 Juta
-
Akses Terputus, 12 Desa dan 6 Kecamatan di NTT Masih Terisolasi
-
Update Banjir Bandang NTT: Korban Meninggal Jadi 84 Orang
-
Siklon Tropis Seroja Mengamuk, Waspadai Munculnya Siklon Lain di April
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta