Suara.com - Kepala Kampanye Hutan Global Greenpeace Asia Tenggara, Kiki Taufik, mengungkapkan kalau pemerintah Indonesia sempat menerima dana serta penghargaan soal pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan pada kurun 2014-2017.
Tetapi, ia mengungkapkan kalau penurunan itu terjadi lantaran adanya tekanan dari sejumlah pihak.
Kiki menyebut dana tersebut diperoleh dari sebuah organisasi internasional yang bergerak di sektor lingkungan. Juga pemerintah Norwegia yang memberikan penghargaan.
Hal tersebut kata Kiki, tengah ramai diperbincangkan di mana Indonesia dipandang telah memperlihatkan catatan kemajuan dalam hal perlindungan hutan.
"Namun menurut pandangan kami sebenarnya secara umum tingkat deforestasi yang mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir adalah karena adanya tekanan dari perusahaan minyak sawit dan masyarakat sipil," kata Kiki dalam diskusi virtual yang digelar Greenpeace, Selasa (6/4/2021).
Tekanan tersebut dilakukan untuk memastikan rantai pasok yang bebas dari deforestasi. Dengan demikian, Greenpeace memastikan kalau klaim sepihak dari pemerintah itu tidak bisa ditelan mentah-mentah.
"Tapi bukan berarti semuanya bahwa itu adalah tidak bisa diterima tapi ada porsi lain yang kita harus perhatikan," ujarnya.
Kemudian, Kiki juga menjelaskan kalau Greenpeace sempat melakukan investigasi pada akhir 2019 hingga 2021 awal untuk melihat pelanggaran regulasi secara sistematik yang dilakukan mulai dari pemerintah kabupaten, provinsi bahkan hingga pusat.
"Akibatnya adalah sejumlah kawasan hutan baru yang tersedia itu dapat dihancurkan dan dapat dikonversi menjadi lahan perkebunan dan hutan tanaman industri."
Baca Juga: Lahan Terbakar di Siak Disebut Masuk Wilayahnya, PT TKWL Buka Suara
Berita Terkait
-
Kebakaran di Pekanbaru Hanguskan 10 Hektar Lahan
-
Karhutla Riau: Sudah 21,4 Hektare Lahan Terbakar di Pekanbaru
-
Lahan Terbakar di Siak Disebut Masuk Wilayahnya, PT TKWL Buka Suara
-
Duh Malangnya, Rusa dan Ular Mati Terbakar di Lokasi Karhutla Pelalawan
-
BMKG Peringatkan Potensi Karhutla di Puncak Musim Kemarau 2021
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan