Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengusahakaan stok pangan aman selama Ramadan 1441 H atau tahun ini. Dia juga berjanji akan melakukan antisipasi inflasi untuk menjaga stabilitas harga.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin High Level Meeting Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait di Ruang Pola, Balai Kota Jakarta, pada Rabu (7/4).
“Kita akan antisipasi (inflasi) jelang Ramadan, di mana dari tahun ke tahun kita menemukan situasi yang hampir sama. Kita harus siapkan agar masyarakat mendapatkan kepastian, khususnya pasokan kebutuhan pokok berjalan lancar," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Kamis (8/4/2021).
"Sehingga demand (permintaan) terjaga dan harga stabil, serta terjangkau,” tambah Anies menjelaskan.
Dalam rapat itu, disebutkan juga, para jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) beserta BUMD pangan memastikan pasokan jelang Ramadan aman.
Apabila pasokan bahan pokok aman, maka demand akan terjaga bahkan meningkat, sehingga akan menggerakkan perekonomian.
“Perlu kita garisbawahi adalah menggerakkan perekonomian dengan menjaga demand dari kosumsi rumah tangga. Bila kosumsi rumah tangga bergerak, maka akan berdampak besar pada rute menuju recovery dari pandemi,” jelasnya.
Mantan Mendikbud itu menyebut berdasarkan data dari TPID Provinsi DKI Jakarta, inflasi di Provinsi DKI Jakarta relatif terjaga dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat, inflasi Jakarta sebesar 0,06 persen (mtm), atau sebesar 1,11 persen (yoy) pada Maret 2021.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko menjelaskan, secara kumulatif, inflasi Jakarta sampai dengan Maret 2021 tercatat sebesar 0,38 persen (ytd) lebih rendah dari periode yang sama tahun 2020 yaitu 0,85 persen (ytd).
Baca Juga: Pemprov Lampung Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Ramadan
“Perbaikan ekonomi DKI Jakarta diperkirakan masih berlanjut pada triwulan I 2021," tuturnya.
Diperkirakan, akan ada beberapa indikator perekonomian yang menunjukkan perbaikan. Di antaranya peningkatan penjualan online serta otomotif, dan kenaikan impor barang konsumsi.
"Serta membaiknya indeks keyakinan konsumen dan job vacancy," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram