Suara.com - Salah seorang selebriti terpopuler di Myanmar ditahan oleh militer di tengah makin gencarnya penangkapan atas para pesohor yang terlibat gerakan protes anti-kudeta.
Dia adalah Paing Takhon, model dan aktor yang punya jutaan fans di Myanmar dan Thailand, yang diketahui aktif turun ke jalan dan menggalang aksi protes secara daring.
Akun Takhon di Instagram - yang punya lebih dari sejuta pengikut - telah ditutup bersamaan dengan akunnya di Facebook.
Militer melancarkan kudeta pada 1 Februari lalu, sehingga memicu gelombang protes selama berminggu-minggu.
- Militer Myanmar 'usir' dubesnya di Inggris yang dukung Aung San Suu Kyi dari kedutaan
- Ratu kecantikan Myanmar yang berani menentang militer
- Ketika umat Islam dan Buddha di Myanmar bersatu menentang kudeta militer
Sekitar 600 warga sipil tewas akibat gelombang protes mereka direspons lewat penembakan brutal oleh aparat keamanan.
Bagaimana dia ditangkap?
Menurut unggahan adik perempuan Takhon, Thi Thi Lwin, di Facebook sekitar 50 tentara dengan delapan truk militer datang menangkap kakaknya Kamis (08/04 pagi sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
Seorang kenalan dekatnya, yang tidak mau disebut namanya, mengatakan kepada BBC bahwa Takhon ditangkap dari rumah ibunya di Dagon Utara, salah satu distrik di Kota Yangon.
Mereka juga mengungkapkan bahwa dia telah menderita "depresi berat".
Kenalannya itu juga menyatakan bahwa kesehatan fisiknya pun dikabarkan terganggu, bahkan sampai tidak bisa "berdiri atau jalan secara normal", namun tidak ada keterangan rinci lebih lanjut mengenai Takhon.
Baca Juga: Gedung Dikuasai Junta Militer, Duta Besar Myanmar di Inggris Tidur di Mobil
Namun, dia memang sudah "menyadari konsekuensi" yang bakal ditanggung, bahwa merasa "tidak takut sama sekali."
Kini mereka tidak dapat berkomunikasi dengan Takhon karena dua ponselnya turut disita.
Apa pendapatnya soal kudeta?
Pria 24 tahun itu terlihat beberapa kali ikut demo dan pawai.
Dia pun diketahui mengunggah gambar-gambar tokoh pro-demokrasi dan pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, ke akunnya di media sosial.
"Kami mengecam keras kudeta militer. Kami menuntut segera dibebaskannya Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint, para menteri pemerintahan sipil dan anggota parlemen yang terpilih [hasil Pemilu]," tulis Takhon dalam unggahan ke akunnya di media sosial yang telah ditutup.
"Kami menuntut agar hasil Pemilu 2020 tetap ditegakkan dan segera dibentuk pemerintahan sipil yang baru oleh parlemen pimpinan NLD.
Penangkapan makin gencar
Penangkapan Takhon ini merupakan contoh terkini dari kian gencarnya junta militer dalam menindak para selebriti yang anti-kudeta dalam beberapa hari terakhir.
Ini juga terjadi sehari setelah duta besar Myanmar untuk Inggris mengatakan bahwa atase militer telah mengambil alih kedutaan di London sekaligus mengusirnya.
Pengusiran itu muncul setelah Dubes Kyaw Zwar Minn, yang kini dicopot dari jabatannya, menyerukan agar Aung San Suu Kyi dibebaskan.
Hingga kini aparat keamanan Myanmar telah mengeluarkan sekitar 100 surat penangkapan atas para sineas, aktor, selebiriti dan jurnalis yang lantang menentang kudeta.
Awal pekan ini, aparat juga telah menangkap komedian paling populer di Myanmar, Zarganar.
Sedangkan pekan lalu, ratu kecantikan Myanmar, Han Lay, secara terbuka menentang kudeta saat berpidato dalam suatu kontes di Thailand.
Gelombang protes masih terus terjadi di penjuru Myanmar - yang juga dikenal dengan sebutan Burma - sejak militer melancarkan kudeta pada 1 Februari dan menerapkan keadaan darurat selama setahun.
Pihak militer mengklaim ada kecurangan besar saat Pemilu akhir tahun lalu yang kembali memenangkan Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), untuk memerintah lagi.
Profil Myanmar
- Myanmar, yang juga disebut Burma, merdeka dari Inggris pada 1948. Namun sejak saat itu sering di bawah kekuasaan militer.
- Pembatasan di Myanmar mulai longgar pada 2010, membuka jalan bagi pemilu yang bebas pada 2015 dan diselenggarakannya pemerintahan sipil yang dipimpin tokoh pro demokrasi Aung San Suu Kyi setahun kemudian.
- Pada 2017, militer Myanmar membalas serangan atas polisi oleh militan Rohingya dengan melakukan operasi pemberantasan secara brutal, menyebabkan lebih dari setengah juta Muslim Rohingya mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh. Aksi militer itu disebut PBB "contoh nyata pembersihan etnis."
Berita Terkait
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Tergiur Uang Haram, Kopda FH Rela Jadi 'Makelar' Pembunuhan, Dibayar Berapa?
-
B.I Blak-blakan soal Jelang Wamil saat Konser di Jakarta: Aku Juga Takut...
-
B.I Ungkap Rasa Takut Jelang Wajib Militer di Konser The Last Parade Tour di Jakarta
-
Mahfud MD Khawatirkan Kondisi Negara Jika TNI Laporkan Ferry Irwandi: Kacau
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu