Suara.com - Mantan istri Perdana Menteri Pakistan mengecam pernyataan Imran Khan yang mengaitkan pemerkosaan dan kekerasan seksual dengan cara berpakaian wanita.
Menyadur Hindustan Times, Jumat (9/4/2021) Imran Khan menyalahkan "fahashi" (vulgar) meningkatkan kasus pemerkosaan di negaranya dan menasihati wanita untuk berpakaian tertutup untuk mencegah "godaan".
Mantan atlet kriket tersebut juga menuturkan jika konsep purdah (menutupi atau memisahkan) untuk menghindari godaan, tidak semua orang mau melakukan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Jemima Goldsmith, mantan istri, mengutip Alquran yang mengatakan bahwa tanggung jawab ada pada laki-laki.
"Katakan kepada orang-orang beriman bahwa menahanlah mata mereka dan menjaga bagian pribadi mereka: Quran 24:31. Tanggung jawab ada pada laki-laki," tulis Goldsmith di Twitter.
Goldsmith, yang menikah dengan Khan dari tahun 1995 hingga 2004, menambahkan, "Saya berharap ini adalah kutipan yang salah/salah terjemahan. Imran yang saya kenal biasa mengatakan, 'Pakai cadar pada mata pria, bukan pada wanita'."
Reham Khan, yang juga mantan istri Imran Khan, juga ikut bergabung dengan Goldsmith dan aktivis hak asasi manusia mengkritik sang Perdana Menteri atas komentar kontroversialnya.
Reham, mantan presenter BBC, mengutip-tweet laporan Associated Press tentang masalah ini, dan menulis, "Semakin sedikit dia berbicara, semakin baik untuk semua."
Dalam sebuah acara TV, pemimpin Pakistan Tehreek-e-Insaf juga menyebut Bollywood dan menyalahkan tingkat perceraian di Inggris karena budaya "seks, narkoba, dan rock and roll" yang dimulai pada tahun 1970-an.
Baca Juga: Keji! Sebelum Diperkosa Oknum Linmas, Gadis Tunarungu di Bekasi Dipukul OTK
"Sejarah dunia menceritakan ketika Anda meningkatkan fahashi (vulgar) di masyarakat, dua hal terjadi: kejahatan seks meningkat dan sistem keluarga rusak," ucap Imran Khan.
Komentar Khan memicu kemarahan dari aktivis hak asasi Pakistan yang menuduh Imran Khan membuat bingung masyarakat akan ketidaktahuannya.
"Ini tidak hanya mengkhianati ketidaktahuan yang membingungkan tentang di mana, mengapa dan bagaimana pemerkosaan terjadi, tetapi juga menyalahkan para penyintas pemerkosaan, yang, seperti yang harus diketahui oleh pemerintah, dapat berkisar dari anak-anak hingga korban kejahatan kehormatan," jelas Komisi Hak Pakistan, pengawas hak independen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Ketua MPU Aceh Beri Apresiasi atas Dedikasi dan Kerja Keras Petugas PLN di Lapangan
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!