Suara.com - Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengungkapkan jika dia tidak bisa tidur nyenyak setelah merasa malu tentang insiden sofaget pada pertemuan dengan Presiden Turki.
Menyadur Sky News, Minggu (11/4/2021) insiden itu terjadi ketika Michel mengambil satu-satunya kursi yang tersedia di sebelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada sebuah pertemuan di Ankara.
Ketika presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, datang untuk duduk juga, dia bingung dan mengangkat tangan karena tidak percaya.
Ursula von der Leyen akhirnya duduk di sofa yang jaraknya lebih jauh dari mereka dan menghadap menteri luar negeri Turki, yang lebih rendah darinya dalam urutan kekuasaan.
Berbicara tentang insiden itu dengan surat kabar Jerman Handelsblatt, Michel mengatakan dia tidak bisa tidur nyenyak karena terus kepikiran insiden itu.
"Saya tidak merahasiakan fakta bahwa saya tidak tidur nyenyak di malam hari karena adegan itu terus berulang di kepala saya," katanya.
Dalam wawancara sebelumnya dengan penyiar Belgia LN24, dia mengatakan insiden itu adalah "bencana" dan mengatakan "Saya sangat menyesali situasi ini."
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya telah memutar ulang [adegan] di kepala saya ... saya ingin sekali memutar ulang, kembali. Jika saya bisa melakukannya, saya akan memastikan bahwa tidak ada ambiguitas apa pun," katanya.
Adegan canggung itu terjadi tepat sebelum pertemuan tiga jam dengan Presiden Erdogan, di mana salah satu topik diskusi adalah hak-hak perempuan.
Baca Juga: Anggap Campuri Urusan Uighur, Cina Balas Sanksi Uni Eropa
Dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, baik Von der Leyer maupun Michel tidak menyebutkan insiden tersebut.
Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan presiden seharusnya duduk dengan posisi yang persis sama dengan presiden dewan dan presiden Turki. Namun memutuskan untuk "melanjutkan dengan memprioritaskan substansi daripada protokol".
"Kami akan membuat kontak yang sesuai untuk memastikan ini tidak terjadi lagi di masa depan," jelas juru bicara Uni Eropa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO