Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera mengaku tidak mempermasalahkan jika ke depan akan ada kocok ulang kabinet atau reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan silakan saja reshuffle dilakukan. Hanya saja Mardani mengingatkan agar dorongan reshuffle karena peleburan Kemenristek menjadi satu dengan Kemendikbud dan pembentukan Kementerian Investasi dilakukan dengan integritas.
"Untuk reshuffle, monggo saja itu haknya Presiden. Tapi integritas dan kapasitas menjadi syarat utama," kata Mardani saat dihubungi, Senin (12/4/2021).
Sementara itu terkait peleburan dua kementerian menjadi satu, Mardani menilai langkah penyatuan Ristek ke Kemendikbud sebagai langkah mundur. Ia mengatakan langkah penggabungan itu tidak mendorong perwujudan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
"Kedua, ini seperti poco-poco maju-mundur maju-mundur. Dan ini dapat mempengaruhi kinerja Riset ke depan. Ketiga, untuk bab kementerian investasi, bukan kementerian yang menentukan datangnya investasi tapi korupsi yang rendah, kepastian hukum dan birokrasi yang melayani jadi kuncinya," kata Mardani.
Jokowi-Megawati Bertemu di Saat Isu Reshuffle
Isu kocok ulang kabinet atau reshuffle mencuat kembali seiring usulan Presiden Joko Widodo untuk meleburkan Kemenristek menjadi satu di bawah Kemendikbud dan pembentukan Kementerian Investasi disetujui Dewan Perwakilan Rakyat.
Ditambah adanya kabar soal pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Menjawab kabar tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Jokowi memang bertemu Megawati sekitar 10 hari lalu. Namun Hasto tidak menegaskan bahwa pertemuan itu dikhususkan untuk membahas persoalan penggantian menteri.
Baca Juga: Kemenristek 'Dihilangkan', Fadli Zon: Riset Itu Berat Biar Orang Asing Saja
"Pertemuan secara rutin dan periodik dilakukan kedua pemimpin membahas tentang bangsa dan negara, berbagai persoalan-persoalan yang sifatnya fundamental dan strategis dan akan menentukan perbaikan nasib rakyat dan bangsa dan negara ke depan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (12/4/2021)
Sementara itu terkait ada tidaknya kocok ulang kabinet, Hasto mengatakan bahwa hal itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif Jokowi. Ia berujar PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati selalu mengajarkan para kader untuk taat pada aturan main dalam berpolitik.
Karema itu, lanjut Hasto PDI Perjuangan menyikapi isu reshuffle tersebut dengan menyerahkan dan mempercayakan sepenuhnya sesuai kehendak Jokowi.
"PDI Perjuangan oleh Ibu Megawati itu diajarkan berpolitik dengan taat pada aturan main, tata pemerintahan yang baik. Terkait dengan reshuffle itu kan yang memiliki hak prerogatif adalah presiden," kata Hasto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?