Suara.com - Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Industri Makanan dan Peternakan Juan Permata Adoe menyambut positif persetujuan dibentuknya Kementerian Investasi. Sebab selama ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hanya menjadi meja pendaftaran saja bagi investor.
Juan menyebutkan BKPM tidak menjamin tidak bisa menjamin investor mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk rantai pasok atau supply chain kebutuhan bahan baku industrinya. Padahal, supply chain juga menjadi poin penting bagi investor yang mengembangkan investasinya.
"Jadi semua yang sudah investasi daftar hanya sekedar daftar," kata Juan dalam diskusi virtual BKPM Jadi Kementerian Investasi? pada Sabtu (10/4/2021).
Setelah mendaftar, investor harus melewati beberapa pintu kementerian terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan.
Juan menyebut selama ini simpul hubungan antara investor dan kementerian kerap tidak 'nyambung'.
"Karena orang lakukan investasi daftar di BKPM, begitu dia lakukan investasi peraturannya ada di kementerian," ujarnya.
Ia mencontohkan, adanya ketidaksinambungan antara investasi dengan peraturan kementerian semisal dengan larangan impor.
Larangan impor itu berdampak pada investor yang membutuhkan bahan baku dari luar negeri guna melakukan ekspor. Hal Itulah yang disebut Juan dengan ketergantungan dalam pasar ekonomi terbuka. Dengan adanya Kementerian Investasi, Juan berharap dapat memberikan dampak positif.
Juan lantas mencontohkan di mana investor hendak investasi Rp 1 triliun yang membutuhkan 1.000 tenaga kerja. Pertanyaannya ialah soal supply chain yang terjamin untuk 1.000 tenaga kerja tersebut.
Baca Juga: KADIN Anggap Kementerian Investasi Jadi Terobosan Baru
Maka para investor harus memproses dalam bentuk bahan baku yang sudah pasti didatangkan dari luar negeri alias impor. Proses ini lah yang menurutnya mesti diatur dalam satu naungan kementerian sehingga simpul hubungan dalam investasi bisa berjalan.
"Terpaksa harus melakukan impor sehingga perjanjian antar negara yang sudah dibangun perdagangan dalam bentuk SEPA jadi economic partnership itu berjalan, supply chain brjalann, industri yang diinvestasi juga aman. Nah ini perlu kementerian sehingga kewenangannya dia bisa menjadi simpul problem yang saat ini ada."
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain