Suara.com - Tim Peneliti Utama Vaksin Nusantara, Kolonel Jonny, menyatakan bahwa ada tim pengawas penelitian tersendiri, namun mereka bukan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI melainkan pihak ketiga yang masih mereka rahasiakan.
Jonny menyebut pihak ketiga ini bertugas mengawasi proses pengembangan vaksin nusantara sudah sesuai kaidah penelitian atau tidak.
"Kita dalam pembuatan vaksin ini itu juga diaudit oleh suatu pihak ketiga untuk melihat good manufacturing practice-nya, jadi itu diawasi sesuai standar atau tidak," kata Jonny di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (14/4/2021).
"Pihak ketiga itu siapa?" tanya wartawan.
"Pihak ketiga itu satu badan yang melihat GMP ini, siapanya itu kita yaa..," jawabnya.
"Masih rahasia pak?" sambut wartawan.
"Iya (rahasia), tapi tetap kita diawasi," kata Jonny menegaskan.
Selain pihak ketiga yang masih dirahasiakan itu, Jonny menyebut juga ada badan independen yaitu Prodia yang merupakan Organisasi Riset Kontrak (CRO) yang berbasis di Indonesia yang memberikan dukungan Uji Klinis berbasis Good Clinical Practice (GCP).
"Kemudian di dalam pelaksanaan uji klinis ini tahapan penelitiannya diawasi juga oleh badan independen juga, jadi kita dimonitoring,itu ada badannya, yaitu CRO clinical Research Organization, CRO ini kebetulan pada saat ini dari Prodia, jadi kita tidak bikin asal-asalan," jelasnya.
Baca Juga: Berikut Ini Alasan Anggota DPR Mau Vaksinasi Pakai Vaksin Nusantara
Menurut Jonny, uji klinis tahap kedua tetap bisa dilakukan meski BPOM tidak memberikan izin.
BPOM menurutnya hanya mengoreksi uji klinis tahap I yang dilakukan oleh tim peneliti dari RSUP Kariadi dan Undip Semarang, sementara fase II dilanjutkan oleh tim dari RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Untuk itu (izin BPOM) tadi sudah dijelaskan, kita perbaiki apa yang sudah diperbaiki pada waktu rapat dengar pendapat dengan komisi IX, pada dasarnya secara ini mereka (BPOM) tidak keberatan," klaim Jonny.
"Kita tetap akan melakukan penelitian ini dengan standar bagaimana layaknya kaidah etik dan penelitian itu dilakukan dengan standar internasional," tutup Jonny.
Jonny menuturkan, akan ada 180 orang yang ikut sebagai relawan uji klinis tahap II, mereka akan diambil darahnya kemudian diolah di laboratorium menjadi Vaksin Nusantara.
Sampel darah putih dari relawan akan dibiakkan selama lima hari, lalu selanjutnya dikenalkan dengan protein spike dari virus SARS-CoV-2 selama dua hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis