Suara.com - Profil Abdullah Hehamahua belakangan ini tengah ramai diperbincangkan. Pasalnya, salah satu anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI itu menceritakan momen ketika pihaknya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, pada 9 Maret 2021 lalu.
Dalam pertemuan guna membahas 6 Laskar FPI yang ditembak polisi tersebut, Abdullah Hehamahua mengatakan kalau pihaknya seperti Musa mendatangi Firaun. Cerita tersebut dikisahkan oleh Abdullah Hehamahua dalam video bincang-bincang yang berjudul "Penembakan FPI dan Habib Rizieq Balas Dendam 9 Naga Kekalahan Ahok?" yang disiarkan di saluran YouTube USTADZ DEMOKRASI.
Banyak orang yang penasaran seperti apa sosoknya. Berikut ini telah dirangkum profil Abdullah Hehamahua. Langsung saja simak ulasannya!
Profil Abdullah Hehamahua
Abdullah Hehamahua mulai dikenal banyak orang saat dirinya menjadi penasihat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Abdullah Hehamahua lahir di Ambon tahun 1947.
Semasa kuliah, Abdullah Hehamahua pernah mengikuti beberapa organisasi, mulai dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Selain itu, Abdullah Hehamahua juga pernah menjadi wartawan dan penyiar radio Arief Rahman Hakim pada tahun 1975-1976. Setelah menjadi wartawan dan penyiar radio, Abdullah Hehamahua meneruskan karirnya menjadi seorang editor di Majalah Cipta Kementerian Pekerjaan Umum di tahun 1976–1979.
Berkat pengalamannya sebagai pengajar, Abdullah Hehamahua lantas berkesempatan menjadi Dosen Akademi Dakwah Muhammadiyah Singapura pada tahun 2000–2001.
Abdullah Hehamahua mulai aktif di lembaga pemerintah dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara/PKPN di tahun 2001-2004. Pada tahun 2005, Abdullah Hehamahua memulai kariernya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dirinya menjabat sebagai penasihat KPK dari tahun 2005-2013.
Baca Juga: Disebut Bak Musa Datangi Firaun, Amien Rais Ungkit Hukum Neraka ke Jokowi
Abdullah Hehamahua Bertemu Jokowi
Abdullah Hehamahua bercerita mulai dari penelusuran kasus, berlangsungnya sumpah Mubahalah, hingga TP3 6 Laskar FPI dipanggil ke istana.
Kedatangan TP3 tersebut harus memenuhi syarat, salah satunya adalah melakukan tes antigen di rumah sakit yang telah ditentukan yaitu daerah Menteng. Kemudian Abdullah Hehamahua mengatakan, bahwa pertemuan tersebut diumpamakan seperti Nabi Musa mendatangi Firaun guna menyampaikan kebenaran.
Meski begitu, dirinya mengaku bukan bermaksud menganggap Jokowi sebagai Firaun. Hanya saja, Jokowi sama-sama penguasa seperti Firaun.
Pertemuan TP3 6 Laskar FPI dengan pihak Jokowi berlangsung secara singkat dan masing-masing anggota TP3 6 Laskar FPI hanya diberi waktu tiga menit untuk berbicara.
Merespons TP3 6 Laskar FPI, Abdullah Hehamahua lantas menuturkan tentang apa yang dilakukan oleh Jokowi. Ungkapnya, Jokowi memperlihatkan sebuah kotak dari Komnas HAM dan laporan di meja. Selain itu, Abdullah Hehamahua juga mengatakan bahwa Jokowi mengaku akan menangani kasus ini secara profesional dan terbuka.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Aktif, Dalih Mabes Polri Belum Copot 2 Tersangka Kasus Laskar FPI
-
Dilaporkan ke Polisi Sama Bima Arya, Kuasa Hukum Habib Rizieq Keberatan
-
Jokowi Larang Para Menteri Bukber dan Gelar Open House saat Lebaran
-
Disebut Bak Musa Datangi Firaun, Amien Rais Ungkit Hukum Neraka ke Jokowi
-
Apa Itu Reshuffle Kabinet yang Isunya Akan Dilakukan Presiden Jokowi?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog