Suara.com - Kasus pelecehan seksual di Balai Kota DKI yang diduga dilakukan Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Blessmiyanda, belum juga menemui titik terang.
Gubernur Anies Baswedan atau Inspektorat yang memeriksa Blessmiyanda belum juga memberitahukan hasil akhirnya.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, hasil pemeriksaan tersebut telah disodorkan kepada Anies.
Terkait hal itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengakui tidak tahu. Ia baru akan mengecek kembali terkait kabar tersebut ke Inspektorat.
"Saya belum tahu nanti saya cek, nanti saya kasih tahu," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/4/2021).
Riza juga berjanji menanyakan hal ini kepada Anies, setelah mantan Mendikbud itu kembali dari luar kota.
"Pak Gubernur kan sedang acara panen raya di Cilacap, nanti saya cek ya," jelasnya.
Suara.com sudah mencoba mengonfirmasi informasi ini ke Kepala Inspektorat DKI Syaefuloh Hidayat, Blessmiyanda sendiri dan kuasa hukumnya, Suriaman Panjaitan via telepon dan pesan WhatsApp, namun tak ada jawaban.
Anies juga belum mencabut surat penonaktifan Blessmiyanda sejak Jumat (19/3/2021) untuk kepentingan pemeriksaan Inspektorat.
Baca Juga: Wagub DKI: Uang Lebih Bayar Robot Damkar Belum Dikembalikan Rp 1,5 M
Untuk sementara, jabatan kepala BPPBJ digantikan sementara oleh Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Sigit Wijatmoko.
Dalam siaran pers resminya, Anies menyebut Bless diduga telah melakukan pelecehan seksual dan perselingkuhan di lingkungan BPPBJ.
“Penonaktifan Kepala BPBJ ini kami lakukan untuk memastikan proses pemeriksaan dan penyelidikan dapat dijalankan Inspektorat Pemprov DKI Jakarta secara cepat, menyeluruh dan adil bagi semua pihak yang terlibat,” kata Anies kepada wartawan, Senin (29/3/2021).
Anies mengatakan pihaknya tetap menerapkan prinsip azas praduga tak bersalah. Belum ada sanksi yang dijatuhkan sampai pemeriksaan yang dilakukan inspektorat rampung.
Berdasarkan aturan Pegawai Negeri Sipil, pelecehan seksual dan perselingkuhan masuk dalam kategori pelanggaran berat.
Hal ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 tahun 1990 Perubahan Atas PP Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
Berita Terkait
-
Wagub DKI: Uang Lebih Bayar Robot Damkar Belum Dikembalikan Rp 1,5 M
-
Riza: Masalah Usia di PPDB 2021/2022 Sudah Selesai
-
Cipinang Melayu Banjir Lagi, Wagub DKI: Akibat Pembangunan GBK
-
Banjir Rendam Cipinang Melayu, Wagub DKI Ungkit Proyek GBK Penyebabnya
-
Wagub Belum Punya Solusi Bagi Korban Kebakaran Pasar Inpres & Pasar Kambing
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka