Suara.com - Lonjakan kasus virus corona di India turut meningkatkan angka kematian di negara itu dan membuat krematorium beroperasi nyaris tanpa jeda, 20 jam sehari.
Menyadur Al Jazeera Rabu (21/04), bagian logam dari pembakaran jenazah bahkan sampai meleleh terkena panas. Hal ini dibenarkan oleh salah satu pengelola krematorium di kota Surat.
"Kami bekerja sepanjang waktu dengan kapasitas 100 persen untuk mengkremasi jenazah tepat waktu," ujar Kamlesh Sailor.
Dengan penuhnya rumah sakit, oksigen serta obat-obatan menjadi barang langka. Sistem kesehatan mulai rusak dan beberapa kota besar melaporkan jumlah kremasi dan penguburan yang sangat tinggi di bawah protokol Covid-19.
Kasus harian Covid-19 di India sudah mundur dari titik puncak pada hari Selasa, tapi tetap di atas angka 200.000 untuk hari keenam berturut-turut.
Lonjakan angka kasus meningkat 259.170 selama 24 jam terakhir dengan rekor kematian mencapai 1.761, data kementerian kesehatan menunjukkan.
Secara resmi, hampir 180.000 orang India meninggal karena virus corona, 15.000 di antaranya bulan ini, meskipun beberapa percaya jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.
Di Surat, krematorium Kurukshetra Sailor dan krematorium Umra telah mengkremasi lebih dari 100 jenazah sehari di bawah protokol Covid-19 selama seminggu terakhir.
Jumlah ini tentu jauh melebihi angka virus corona harian resmi yang menyebut korban tewas sekitar 25 orang sehari, menurut wawancara dengan pekerja.
Baca Juga: 6 Gejala Umum Varian Baru Virus Corona India, Salah Satunya Sesak Napas!
Prashant Kabrawala dari Narayan Trust, yang mengelola krematorium Ashwinikumar menolak memberikan jumlah jenazah yang diterima, tapi mengatakan kremasi di sana lebih besar tiga kali lipat dalam beberapa pekan terakhir.
"Saya telah secara teratur pergi ke krematorium sejak 1987, dan terlibat sehari-hari sejak 2005, tapi saya belum melihat begitu banyak mayat datang untuk kremasi selama bertahun-tahun ini."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal