Suara.com - Sepasang orangtua di Australia berdebat tentang jenis kelamin dan nama dalam upacara pemakaman putranya hingga ke pengadilan. Menyadur 7 News Senin (26/04), putra pasangan itu diketahui sebagai seorang transgender.
Remaja 15 tahun itu meninggal pada 4 Maret karena bunuh diri. Ayahnya ingin menulis nama yang diberi ketika lahir di nisan putranya, tapi ibunya lebih setuju jika anaknya memiliki nama dengan identitas yang baru di rumah terakhirnya.
Pasangan ini berdebat hingga ke Mahkamah Agung karena sang ibu yakin, anaknya benci memiliki nama yang salah di nisannya. "Ayahnya ingin semua abunya dimakamkan dengan nama kelahiran di nisan," kata ibunya pada surat kabar.
"Saya setuju untuk mencantumkan (nama lahir) dalam tanda kurung tapi (dengan nama yang baru) terlebih dahulu."
Ibunya menambahkan putranya memperjuangkan identitasnya dan khawatir tentang nama mana yang akan digunakan untuk login emailnya ketika dia memulai sekolah baru.
Akhirnya orangtuanya setuju untuk membagi abu jenazah putranya dan meletakkan kedua nama itu pada nisan peringatan. Untuk akta kematiannya, tetap tertulis nama lahir karena nama barunya belum diubah secara resmi.
Hukum di Australia Barat tidak mengizinkan anak-anak untuk mengubah nama mereka tanpa persetujuan kedua orang tua dan jika hanya satu orang tua yang menyetujui, masalah tersebut akan dibawa ke Pengadilan Keluarga.
Orang-orang yang dicintai menggambarkan anak berusia 15 tahun itu sebagai "teman yang baik dan penuh perhatian yang selalu mendengarkan" dan "seniman luar biasa yang hebat dalam menggambar, melukis, dan merias wajah".
Ketika dia berusia 14 tahun, remaja itu didiagnosis dengan gangguan kepribadian ambang tetapi ibunya tidak mengetahuinya sampai sehari sebelum dia meninggal.
Baca Juga: Usai Dikremasi, Abu Jenazah Lia Eden Dilarung di Pantai Ancol
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
2 Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Jogja: Muntah-muntah Sampai Dirawat 4 Hari di RS
-
2 Cucu Korban MBG, Mahfud MD Ungkit Data Keracunan Siswa Versi Prabowo: Ini Bukan Persoalan Angka!
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Menghilang Usai Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Muncul, Janji akan Jadi Pribadi yang Berbeda
-
Bikin Melongo! Penampakan 32 Kendaraan Mewah Terkait Kasus Noel saat Dipindahkan KPK ke Rupbasan
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Buka Suara! Ferry Irwandi Beberkan Isi Percakapan Telepon!
-
Akal Bulus Kades Kohod di Kasus Pagar Laut: Sulap Lautan Jadi Daratan, Dijual Rp39 M Pakai KTP Warga
-
Makanan Berlendir dan Bau, Ini Kronologi Dugaan Keracunan 21 Siswa SDN 01 Gedong Usai Santap MBG
-
Kronologi Cucu Mahfud MD Keracunan MBG hingga Dirawat 4 Hari di RS: Ini Menyangkut Nyawa!
-
Parah! Bikin Siswa SDN 01 Pasar Rebo Keracunan Massal, Menu MBG Ternyata Bau dan Berlendir!