Suara.com - Turki mengumumkan akan memberlakukan lockdown mulai Kamis malam hingga 17 Mei untuk menekan penyebaran virus corona.
Melansir Anadolu Agency, Selasa (27/4/2021), Presiden Erdogan mengatakan pada Senin (26/4/2021) semua tempat kerja akan menangguhkan aktivitasnya atau beralih ke model work from home (WFH) selama pembatasan berlangsung, kecuali mereka yang dikecualikan oleh Kementerian Dalam Negeri seperti sektor makanan dan manufaktur.
Keputusan tersebut akan berlangsung selama bulan suci Ramadhan, sekaligus tiga hari setelah hari raya Idul Fitri.
“Pada saat Eropa memasuki fase pembukaan kembali, kami harus segera mengurangi jumlah kasus kami menjadi kurang dari 5.000 agar tidak tertinggal,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
“Jika tidak, kami akan menghadapi konsekuensi di setiap bidang mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan,” lanjutnya.
Ia mengatakan, kafe dan restoran hanya akan menawarkan layanan delivery, sementara supermarket akan tutup pada hari Minggu.
Semua perjalanan antarkota disebut akan mendapatkan izin, sedangkan angkutan umum akan beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen
Perjalanan menggunakan reservasi juga disebut tak akan lagi diizinkan.
Berdasarkan langkah-langkah penanganan Covid-19 sebelumnya, mereka yang memiliki reservasi dapat melakukan perjalanan lintas kota. Namun, untuk lockdown kali ini, seluruhnya harus menaati aturan pembatasan jam malam dan perjalanan, sehingga reservasi tidak diperkenankan.
Baca Juga: Berkurang Terus, RSD Wisma Atlet Kini Rawat 1.544 Pasien Positif Covid-19
Erdogan mengatakan pendidikan tatap muka di semua institusi, termasuk taman kanak-kanak dan playgroup, akan tetap ditangguhkan dan semua ujian akan ditunda.
Ia menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan yang diperlukan untuk layanan di unit perawatan intensif dan vaksinasi di rumah sakit swasta.
Hingga kini, Turki mencatat lebih dari 37.000 kasus terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir.
Infeksi baru ini menyebabkan total keseluruhan kasus Covid-19 di Turki menjadi lebih dari 4,6 juta kasus, dengan 38.711 kematian.
Sejauh ini, Turki telah memberikan lebih dari 21,52 juta suntikan vaksinasi. Lebih dari 13,33 juta orang telah mendapatkan dosis pertama, sementara 8,18 juta lainnya sudah divaksinasi lengkap.
Untuk menekan peningkatan kasus Covid-19, Turki telah memberlakukan langkah khusus selama dua minggu pertama Ramadhan. Pemberlakukan jam malam pada hari kerja dimulai pukul 7 malam (dimajukan dari sebelumnya pukul 9 malam) sampai pukul 5 pagi. Perjalanan antarkota akan dilarang selama pembatasan, kecuali untuk keadaan darurat. Jam malam pada akhir pekan juga berlanjut di kota-kota yang berisiko tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara