Suara.com - Siswa SD bernama Naba Faiz Prasetya (10) bernasib nahas karena dinyatakan tewas usai menyantap masakan sate ayam beracun. Meski sudah dimakamkan, kuburan anak dari seorang sopir ojek online (ojol) di kawasan Bantul itu berpeluang dibongkar lagi untuk kepentingan autopsi pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan proses autopsi bisa dilakukan apabila hasil uji laboratorium sampel makanan belum memuaskan. Proses autopsi juga akan berkonsultasi dengan pihak kejaksaan.
"Jika autopsi nanti kita lihat dulu dari hasil lab ini, nanti perlu dilakukan autopsi atau tidak. Kami akan konsultasikan juga dengan Kejaksaan," kata Ngadi seperti dikutip dari SuaraJogja.id, Rabu (28/4/2021).
Ia mengatakan, jika hasil lab sudah cukup diterima, kasus tersebut akan dilanjutkan ke penyidikan.
"Jika memang cukup dengan hasil lab ini tanpa melalui autopsi ya kami lanjutkan ke penyidikan. Tapi jika memang perlu ya nanti kita sampaikan," katanya.
Menurutnya, meski keluarga menolak autopsi, polisi bisa membongkar lagi jenazah Naba untuk kepentingan penyidikan kasus tersebut.
"Untuk sementara ini keluarga menolak dilakukan autopsi, tapi namanya proses penyidikan, jika nanti memang ada tindak pidana ya mungkin bisa dipertimbangkan lagi," jelas Ngadi.
Lebih lanjut, dalam perkembangan kasus tewasnya Naba Faiz Prasetya, kepolisian masih mengumpulkan sejumlah petunjuk. Polisi menyasar CCTV yang ada di tiga lokasi untuk mengetahui wanita pemberi makanan itu.
"Ada tiga lokasi yang jadi tempat ayah korban (Bandiman) beraktivitas dalam satu hari itu. Tiga lokasi kami cari petunjuk dari CCTV untuk mengetahui wanita yang memberi makanan itu," jelas dia.
Baca Juga: Bocah SD Tewas Makan Sate Beracun, Polisi Akan Periksa Penerima Makanan
Ia menjelaskan bahwa di tempat pertama yang berada di Masjid sekitar stadion Mandala Krida Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, anggota tak menemukan CCTV yang mengarah ke sekitar masjid.
"Di masjid itu tidak ada CCTV, sehingga masih kami lakukan pendalaman lagi untuk menemukan petunjuk yang lain. Selain itu kami juga mencari CCTV yang dilintasi oleh ayah korban hingga tiba di rumah penerima yang di Bangunjiwo, Bantul bernama Tomy," terang dia.
Ngadi mengatakan bahwa pemberi makanan yang dicari adalah seorang wanita muda. Saat kejadian, wanita tersebut juga tak mengenakan masker dan juga helm.
"Usianya menurut ayah korban ini kisaran 20-30 tahun. Wanita ini tak mengenakan masker sama sekali ketika bertemu ayah korban," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu