Suara.com - Indonesia kembali berduka, prajurit terbaik yang dimiliki TNI gugur dalam tugas saat kontak senjata dengan KKB di Papua.
Kabinda Papua (Kepala Badan Intelijen Daerah Papua) yang juga merangkap sebagai Dansatgas Elang, Mayjen Anumerta TNI I Gusti Putu Dany Nugraha gugur di tembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Kabar ini membuat rakyat Indonesia khususnya Generasi Muda FKPPI sangat berduka. Shandy Mandela Simanjuntak selaku Ketua Umum GM FKPPI paham betul bagaimana tugas berat dari seorang Kabinda Papua, karena ayahandanya juga mantan Kabinda Papua pada tahun 2012 silam. Ayahanda Shandy bernama Mayjen TNI (Purn) Liston Arifin Simanjuntak Alm.
Shandy pun mengatakan dulu beliau mengenal dekat dengan almarhun Brigjen TNI I Gusti Putu Danny karena beliau termasuk anggota ayahandanya saat masih bertugas sebagai Dan Grup 3 Sandi Yudha Kopassus.
"Om Danny sapaanya, beliau orang yang baik, ramah, sosok yang cerdas, inspiratif dan humble. Beliau dikenal dekat dengan organisasi kepemudaan, penggiat sosial dan pecinta lingkungan hidup," kata Shandy dalam keterangannya ditulis Jumat (30/4/2021).
Sejumlah jabatan yang pernah disandangnya di TNI AD antara lain Asintel Kodam Jaya dan Kapok Sahli Pangdam Jaya di era Joni Supriyanto.
Sebagaimana yang diketahui bahwa tugas intelijen sangat berat dan berbahaya, maka kami meminta pemerintah untuk mengusut tuntas tindakan separatis, karena bagi kami sudah tidak cocok lagi ini di sebut KKB (kelompok kriminal bersenjata).
"Kami sebagai Putra Putri Purnawirawan TNI Polri dan Putra Putri TNI Polri mendukung penuh TNI dan Polri segera tuntaskan KKB hingga ke akarnya. Karena KKB sudah memberikan keresahan, teror dan banyak korban karena kekejamannya di tanah Papua," ucapnya.
Kerap kali korban dari personel TNI dan Polri, warga sipil pun sering menjadi korban kekejaman KKB Papua.
Baca Juga: Pemerintah Anggap TPNPB Teroris, BNPT: Pembahasannya Sudah Lama
"Mari kita sama-sama berdoa untuk para Prajurit Indonesia yang gugur dalam tugas mulia agar ditempatkan di sisi terbaik Tuhan YME, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan semua permasalahan di Negeri ini yang berhubungan dengan separatisme ataupun terorisme segera hilang dari NKRI. Kita harap negeri ini damai dan tenteram kembali. Salam bersatu dan berdaulat," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'