Suara.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi angkat bicara terkait penangkapan mahasiswa oleh polisi pada saat aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam mengatakan pihaknya sebenarnya sudah membuka pintu pada saat mahasiswa akan melakukan audiensi di Kantor Kemendikbudristek pada saat aksi, Senin (3/5/2021) kemarin.
"Adik-adik yang sudah janjian sama saya untuk diskusi dan buka (puasa) bersama tidak jadi datang, kata satpam mereka bergabung dengan demo dan tidak jadi audiensi," kata Nizam saat dihubungi Suara.com, Selasa (4/5/2021).
Nizam menyebut pihaknya juga sudah memberikan bantuan advokasi bagi sembilan mahasiswa yang ditangkap polisi hingga diperiksa di Polda Metro Jaya semalaman.
"Kemarin teman-teman Dikti sudah langsung saya minta mengadvokasi. Alhamdulillah pagi ini semua sudah di-release," ucapnya.
Sementara, Ketua Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD), Nelson Simamora, mengatakan mereka sembilan orang tersebut sudah dibebaskan polisi pukul 08.00 WIB atau ditahan sekitar 16 jam di Polda Metro Jaya.
"Sudah dibebaskan tadi sekitar jam 8 pagi," ucap Nelson saat dihubungi.
Nelson menyebut mereka dipersulit polisi untuk memberi bantuan hukum kepada sembilan orang yang ditangkap.
Sembilan orang tersebut terdiri dari 5 mahasiswa dan 4 anggota KASBI, di antaranya; Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Koordinator Jakarta Selatan KRPI, dan Sekjen Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Baca Juga: Puan Maharani Minta Kemendikbud Cermati Angka Putus Sekolah Akibat PJJ
BEM FH UI membeberkan kronologi penangkapan berawal dari aksi damai Hardiknas 2021 sekitar pukul 13.00 WIB, hingga pukul 15.00 WIB polisi meminta perwakilan massa mempersiapkan diri karena akan diterima audiensi dengan pihak Kemendikbudristek.
Saat perwakilan massa sedang audiensi di dalam, secara tiba-tiba aparat kepolisian mengepung dan membubarkan paksa massa aksi, mereka pun menuruti kemauan polisi dan berupaya menjaga protokol kesehatan saat bubar.
Namun, polisi langsung menyita mobil komando FSBN-KASBI serta melakukan penangkapan paksa disertai pemukulan terhadap beberapa mahasiswa dan buruh, beberapa mahasiswa juga dipaksa menghapus video yang direkam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus