Suara.com - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman memilih menunggu informasi resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kabar puluhan pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangasaan sebagai bagian dari proses alih status menjadi aparatur sipil negara.
Lantaran, dia menyebut informasi yang beredar saat ini masih sebatas kabar burung. Terutama, saat diminta tanggapan perihal adanya kabar bahwa penyidik senior KPK Novel Baswedan, yang disebut-sebut menjadi salah satu pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan. Kabar tersebut pun tak langsung dipercayai begitu saja oleh Habiburokhman.
"Kalau tes wawasan kebangsaan itu Pak Novel itu kan alumni Akpol saya pikir ketika masuk Akpol ada pendidikan berjenjang, ada sespimen mungkin sudah diikuti. Tapi kok kayaknya sulit, kalau enggak lulus. Tapi bagaimanapun itu kewenangan pihak yang melakukan tes tersebut," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen DPR, Selasa (4/5/2021).
Kendati begitu, Habiburokhman meminta agar KPK transparan dalam menyampaikan proses alih status pegawai tersebut.
"Kita dorong untuk transparan saja hasil tesnya. Kayak dulu zaman kuliah, kalau saya tidak lulus padahal saya sepintar masuk kuliahnya. Kalau tidak lulus diumumkan, nilai kamu ini segini di mata kuliah ini, mata kuliah ini segini," ujar Habiburokhman.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh juga memilih menunggu keterangan resmi. Ia berujar kabar yang beredar saat ini soal berapa jumlah dan siapa saja pegawai yang tidak lolos tes kebangsaan masih terlalu dini.
"Menurut saya kabar tersebut tentu masih sangat dini untuk bisa tau siapa orang yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan dan KPK juga belum memberikan keterangan terkait hal tersebut," katanya.
"Pesan saya publik untuk tidak berpolemik terlebih dahulu dan tetap tenang, mengingat hasil tes tersebut belum sampai tahap pengumuman. Lebih baik kita tunggu hasil dari internal KPK," ujarnya.
Diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan sudah mendengar kabar perihal puluhan pegawai KPK, termasuk dirinya, tidak lolos tes wawasan kebangasaan sebagai bagian dari proses alih status menjadi aparatur sipil negara.
Baca Juga: Tahu Kabar Tak Lolos ASN, Novel Bakal Syok jika Pimpinan KPK Lakukan Ini
"Ya, benar, saya dengar info tersebut," kata Novel dalam keterangan kepada pers di Jakarta, Selasa (4/5/2021).
Terkait dengan hal tersebut, dia menganggap ada upaya menyingkirkan orang-orang berintegritas dari KPK.
"Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan. Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh pimpinan KPK sendiri," ujarnya.
Sebelumnya diinformasikan, jika KPK segera mengumumkan hasil tes wawasan kebangsaan pegawainya dalam proses alih status menjadi ASN sebagai bentuk transparansi.
"Saat ini, hasil penilaian asesmen TWK (tes wawasan kebangsaan) tersebut masih tersegel dan disimpan aman di Gedung Merah Putih KPK dan akan diumumkan dalam waktu dekat sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK," kata Sekretaris Jenderal KPK Cahya H Harefa.
KPK telah menerima hasil tes wawasan kebangsaan tersebut dari Badan Kepegawaian Negara bertempat di Gedung Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Selasa (27/4/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!