Suara.com - Jajaran Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menyiagakan empat pos pengamanan di wilayah perbatasan guna mengantisipasi pengendara melintasi untuk mudik lebaran.
"Pos terpadu ini disiagakan selama diberlakukannya larangan mudik mulai hari ini hingga 17 Mei 2021," kata Kepala Bagian Operasional Polres Ogan Komering Ulu AKP Yulfikri di Baturaja, Kamis (6/5/2021).
Pos terpadu tersebut disiagakan di empat perbatasan antara Kabupaten OKU dengan OKU Timur, OKU Selatan, Prabumulih dan berbatasan Muaraenim.
Setiap pos dijaga polisi bersama Satgas COVID-19 OKU untuk mencegah pemudik masuk wilayah setempat maupun sebaliknya.
"Jika ada pemudik yang masih nekat maka kendaraannya langsung diminta putar balik arah," kata dia.
Dia menambahkan, dalam Operasi Ketupat Musi 2021 sebanyak 113 personel tim gabungan Polres OKU bersama pihak terkait juga saat ini sudah disiagakan di tempat keramaian untuk melakukan pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Pengamanan ini fokus pada memberikan edukasi kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Satgas COVID-19 OKU Amzar Kristopa menambahkan penyekatan wilayah perbatasan ini menindaklanjuti Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan mudik lebaran dan upaya pengendalian penyebaran virus corona.
Setiap pengendara yang melintas wajib menunjukkan keterangan bebas COVID-19 dan print out surat izin tertulis atau Surat Izin Keluar Masuk), kecuali kendaraan distribusi logistik dan keperluan mendesak seperti sakit, perjalanan dinas dan persalinan.
Baca Juga: Mudik Dilarang, Terminal Tj Priok Setop Pelayaan Bus AKAP hingga 17 Mei
"Untuk ASN, pegawai BUMN dan BUMD juga wajib melampirkan surat izin tertulis dari pejabat setingkat eselon II. Jika tidak memenuhi syarat perjalanan ini maka kendaraannya harus putar balik arah," kata dia.
Satgas COVID-19 OKU juga menyiapkan peralatan rapid tes dan GeNose atau antigen di setiap posko guna memastikan pemudik tidak membawa virus corona.
"Jika tidak dapat menunjukkan surat bebas COVID-19 maka langsung dilakukan tes cepat di lapangan tersebut," ujarnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Skandal Korupsi 'THR' di OKU 'Beranak-pinak', Giliran Pimpinan dan Anggota DPRD Jadi Tersangka
-
Pengguna Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi Meningkat Selama Momen Mudik Lebaran
-
Kucing Ikut Mudik Lebaran, 5.492 Hewan Peliharaan Diangkut Kereta Api ke Kampung Halaman
-
KPK Panggil Sederet Anggota DPRD Kabupaten OKU dalam Kasus Korupsi di Dinas PUPR
-
Angkasa Pura Indonesia Layani 10,67 Juta Penumpang Pesawat Selama Mudik Lebaran
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!